Empat Wanita Iblis (Bagian 1)

Di sebuah basement gedung tua yang terpencil di tengah hutan, seorang pria hidung belang bernama Endy terbangun dengan kepala pening dan tubuh terikat tali erat membentuk huruf X di atas meja operasi yang sudah berkarat. Tali kulit kasar menggigit pergelangan tangan dan kakinya, membuatnya hampir tak bisa bergerak. Endy hanya bisa mendongakkan lehernya yang tak terikat. Dia melihat tubuhnya sudah telanjang bulat. Penisnya bergelayut layu di depannya.

Namun di kejauhan, cahaya redup dari puluhan lilin yang menempel di dinding ruangan menerangi dua sosok wanita telanjang yang membawanya dalam situasi ini.

Walau samar, Endy menyadari salah satu sosok wanita itu. Dia adalah Aling, seorang wanita yang menggodanya di gang sempit. Aling setuju untuk bercinta dengan tarif murah. Melihat molek dan imutnya Aling, Endy langsung setuju. Mereka pun berjalan ke apartemen Aling.

Namun di dalam kamar apartemen, ketika lampu dimatikan dan Endy akan bersiap untuk melepas pakaiannya, mendadak dari belakang Endy langsung dibius kloform oleh Aling. Endy yang lengah tak sempat melawan dan langsung tak sadarkan diri. 

Aling lalu menyeret Endy ke parkiran basement melalui elevator dimana Mei Zu sudah menunggu dengan mobilnya. Di tengah malam itu, mereka pun membawa mangsanya itu ke gedung basecamp mereka untuk menyiksanya.

Sekarang, di atas meja operasi itu Endy sangat menyesali perbuatannya. Rupanya wanita malam bisa sangat berbahaya.

Walau dalam ketakutan, Endy tak bisa menahan matanya jelalatan melihat tubuh bugil mereka sangat merangsang dan indah penuh lekukan. Payudara mereka juga sangat kencang dan ranum, melengkapi kecantikan buas wajah mereka.

Mei Zu memiliki tubuh yang sangat menggoda dan parasnya terlihat seperti wanita dominan. Tangan kanannya bertato naga dari bahu sampai lengan. Rambut pendek hitamnya bergoyang saat ia bergerak. Matanya cokelat tua penuh sadisme. Suaranya seksi dan dominan, mengundang nafsu para mangsa pria letoy seperti dirinya. Dia adalah wanita yang paling psikopat di antara mereka berempat. Mei Zu mengeksekusi mangsanya dengan banyak teknik penyiksaan bahkan terkadang sampai mutilasi.

Aling memiliki wajah baby-face dan tubuh mungil yang begitu seksi. Payudaranya berukuran kecil dengan puting ditindik stud perak menonjol. Tato kupu-kupu di perutnya terlihat jelas. Aling adalah anggota yang paling hiperseks di geng mereka. Kondisi trance Aling ketika menggenjot mangsanya membuatnya kehilangan persepsi waktu dan terkadang bisa 12 jam berlalu tanpa dia sadari. Aling paling suka bercinta dengan mangsa yang sekarat dan hampir mati.

Aling lalu mendekati Endy, yang masih asyik memandangi setiap jengkal tubuh penyiksanya.

"Kak Endy sayang," sapa Aling dengan suara manis yang kontras dengan tatapan predatornya. "Kamu sangat sial bertemu dengan kami. Tak ada seorang pria pun keluar hidup-hidup setelah disekap di sini."

Mei Zu: Endy, elu adalah mangsa ke-50 kami. Untuk merayakannya, kami akan memastikan matimu sangat menderita ahahaha!

Endy mulai berkeringat dingin dan berteriak memohon ampun pada kedua wanita pemangsa itu, tapi permohonannya hanya dibalas dengan tawa iblis kedua psikopat itu. Walau libidonya sangat tinggi, Endy merasa sangat ketakutan. Jantungnya berdegup kencang, keringat dingin membasahi dahinya. Dia pun memberanikan diri mengancam.

Endy: BANGSAT!! SEMUA ORANG BAKAL TAHU KEJAHATAN KALIAN!

Mei Zu melangkah mendekat. Dari jarak dekat, Endy melihat betapa cantiknya wajah Mei Zu dan seksinya tubuh telanjangnya sehingga Endy tak bisa menahan nafsu lelakinya bangkit.

PLAK!!

Mei Zu menampar keras pipi Endy. Mei Zu juga memainkan tangannya di paha dekat kemaluan Endy, dan membuat jantung Endy berdegup kencang.

Mei Zu: Elu akan jadi kerangka di ruangan ini. Takkan ada yang tahu elu masih hidup atau mati, sama seperti mangsa-mangsa kami sebelumnya ahahahaha...

Entah kenapa, ancaman Mei Zu malah terdengar erotis di telinga Endy. Dia merasakan batangnya perlahan berdiri.

Aling: Lihat kak Mei Zu, batangnya tegak. Uuuhhh... Tapi kemaluan cowok ini masih kecil begitu... Aku mau liat penis dia membesar, kak.

Mei Zu lalu memerintahkan Endy untuk menegangkan penisnya.

Mei Zu: Heh! Lu denger kan kata teman gua, ayo cepat berdirikan penis lu, kalau nga gua potong!

Gabungan antara rasa takut dan libido yang belum tersalurkan menyatu di dalam tubuh Endy dan membuat aliran darahnya berdesir. Endy lalu mencoba menegangkan batangnya sampai batang itu benar-benar berdiri.

Aling: Aihh... Kok tetep kecil banget penis kamu, sayang. Ini sudah paling besar? Sini aku mainin.

Aling lalu mendekat ke Endy. Kedua tangannya memainkan sebentar kemaluan Endy, sambil sesekali mengocok dan mengulum batang penis mangsanya itu. Endy hanya bisa terus menatap Aling dengan penuh teror, namun Endy juga bernafsu, merasakan kemaluannya dimainkan dengan agresif oleh wanita seimut dan seseksi Aling.

Selang beberapa menit dirangsang Aling, batang penis Endy sudah tegang sempurna. Rangsangan konstan Aling membuatnya merem melek keenakan. Endy sudah bersiap akan ejakulasi, namun tiba-tiba Aling mendesah kecewa dan meninju sekuat-kuatnya biji pelir Endy.

POK!

POK!

POK!

Terdengar bunyi nyaring pukulan-pukulan Aling bergema di ruangan itu

Endy: GGYYAAHHH!! ARRGGHHHHH!!

Endy langsung meronta ingin menghindari pukulan bertubi-tubi Aling. Pandangan Endy langsung berkunang-kunang. Perutnya mual dan ingin muntah.

Aling baru berhenti ketika melihat ereksi Endy mengecil.

Aling: Cowok banci gini aku paling demen jeritannya, kak Mei Zu. Ayo kita mulai siksa saja dia.

Mei Zu tersenyum sinis mendengar permintaan Aling. Dia lalu mengambil suntikan berisi cairan merah misterius dari atas kursi di sebelah meja operasi.

Mei Zu: Heh cowok lemah! Lu liat cairan ini? Cairan ini khusus gua berikan ke cowok yang kita berdua ga suka. Rasa sakit akibat cairan ini akan membawamu ke neraka ahahaha!

Endy mulai meronta dan menggeliat. Dia merasakan ketakutan mendengar ultimatum Mei Zu namun libido Endy terasa dalam posisi mengalahkan rasa takutnya. Lenguhan dan desahan Endy tak bisa dikontrol ketika Mei Zu mulai meraba-raba kemaluannya.

Mei Zu: Cairan merah ini akan membuat kemaluan lu iritasi berat dan memicu peradangan hebat. Ereksi lu akan serasa begitu sakit seperti batang lu dicabut hahaha!"

Tangan kiri Mei Zu lalu meremas biji pelir Endy dan tangan kanannya menyuntikkan isi jarum suntikan itu ke biji pelir Endy.

Endy: HHHHHYYYYAAAHH!!

Setelah cairan itu terpakai setengah, Mei Zu lalu berhenti menyuntik.

Sekarang dia lanjut menyuntikkan setengahnya lagi ke ujung saluran urethra Endy.

Endy: GGGYYAHHH!

Endy kembali menjerit.

Mei Zu: Beberapa jam lagi, cairan itu akan membuat radang hebat di saluran urethra dan biji pelir lu. Sementara menunggu, elu kita tinggal di sini.

Mendengar perkataan dingin Mei Zu, Endy pun mulai memohon sambil terisak.

Endy: "Tolong... Gua salah apa sama kalian? Gua minta belas kasihan elu. Gua mau jadi budak kalian."

Mei Zu: "Hahaha... Elu ga salah apa-apa, cuma sial saja karena disekap oleh kami. Tak ada gunanya memohon. Kami ga butuh budak. Malam ini kami tidur di sebelah sampai cairan radang gua bekerja, sekaligus menunggu dua teman gua datang besok pagi."

Aling: "Selamat tidur, kakak sayang. Kami ke ruang sebelah dahulu."

Aling mencium pipi kanan Endy. Dia pun lalu mematikan lampu sehingga ruangan itu gelap gulita. Mereka berdua dengan dingin meninggalkan Endy yang terus menjerit-jerit minta ampun di kegelapan ruangan itu.

______________________

Esok paginya...

Kedua wanita psikopat itu kembali ke ruangan operasi itu. Mereka cekikikan melihat batang penis Endy sudah memerah dan ujungnya mengeluarkan nanah dan darah. Jembut Endy sampai belepotan darah dan nanah dari radang tersebut.

Mei Zu lalu mendekati Endy yang terus-menerus menjerit semalaman karena menahan panas luar biasa di penisnya. Dia tak bisa tidur sama sekali merasakan panasnya cairan radang Mei Zu.

Mei Zu: Cowok, kamu berisik sekali semalaman, tapi jeritanmu malah bikin kami tidur lelap.

Aling: Sayang, sakit kamu semalam belum seberapa. Hari ini kemaluan kakak akan merasakan neraka. Aku udah horny ngebayangin kakak disiksa hihi...

Endy menangis dan mengiba pada kedua wanita iblis itu agar jangan menyiksa dan membunuhnya. Namun tentu saja semuanya sia-sia.

Mei Zu: Temen gua akan mulai menunjukkan elu neraka di ruangan ini. Ayo, Aling. Perkosa cowok ini sambil nunggu Fei Lin dan Fang-Fang datang. Aku mau menyiapkan makanan dulu untuk nanti kita makan setelah kita selesai dengan cowok ini. Aling: Oke, kak Mei Zu.

Mei Zu pun keluar ruangan itu meninggalkan Aling berdua dengan mangsanya.

Aling tersenyum senang diberi kepercayaan oleh Mei Zu. Sementara Endy berkeringat dingin dan terus menjerit ketakutan dan menangis karena membayangkan rasa sakit yang akan dirasakannya nanti.

Aling lalu menatap wajah Endy dan tersenyum manis, namun sorot mata Aling menunjukkan kebengisan. Aling: Nah, sayang. Ayo kita mulai bercinta. Mulut Aling pun mendekati ke kemaluan Endy. Tanpa rasa jijik, Aling mulai melakukan blowjob pada penis Endy. Nanah dan darah yang tersisa di jembut dan sekitar kemaluan Endy itu dihisap habis oleh Aling. Endy: GGYYAAHHH!! Endy mulai merasakan penisnya sakit di tiap hisapan Aling. Endy merasakan darah dan nanah berkumpul di sekujur saluran urethranya dan membuatnya sangat sakit.

Aling tak lupa meremas-remas biji pelir Endy dan memencet saluran urethra Endy yang juga sudah meradang.
Endy: STOPPP!! STOPP! GUA MOHOON! HYAHH! Tak berapa lama, batang penis Endy tanpa bisa ditahan perlahan makin ereksi di dalam mulut Aling. Benar saja, makin batang Endy ereksi, makin sakit saluran kencing Endy. Radang di dalam saluran urethra dan biji pelirnya benar-benar menyerang seluruh saraf sensoriknya, menciptakan rasa sakit yang tak terkatakan. Endy: GGYAAHHH!! GYAAHH!! GGYAHHH!! Endy terus meronta sambil menangis karena rasa sakit yang seperti neraka. Penisnya terasa ditusuk ribuan jarum dan skrotumnya terasa terbakar. Setelah penis Endy tegang sempurna, Aling lalu melepaskan kulumannya. Aling lalu tersenyum senang melihat mangsanya begitu kesakitan merasakan ereksinya yang amat sakit seperti neraka. Endy: SAKKIIITTT!! SAKIITT!! AARRGGHH!
Aling: Hihi... Sekarang batang kecil kamu sudah lumayan besar dan siap aku pakai, kak.

Aling lalu mulai menaiki badan Endy dan memasukkan penis tegang Endy ke liang kenikmatannya. Setelah masuk, perlahan Aling mulai menggoyangkan vaginanya mencari kenikmatan, lalu mulai menggenjot penis malang itu. Makin lama gerakannya makin cepat. Endy: GGGGYAAHHH!! AMMPPUUNNN!! AMPUNNN!! GYYAHHHH!!
Jepitan kuat otot vagina Aling makin meremas radang di saluran urethranya dan membuat Endy hampir pingsan karena rasa sakit.
Namun tanpa belas kasihan, Aling terus menggenjot mangsanya itu sambil terus tertawa histeris. Jeritan Endy terdengar sampai dapur tempat Mei Zu memasak. Mei Zu juga tertawa histeris mendengar jeritan Endy dan vaginanya mulai basah membayangkan penderitaan Endy disiksa Aling.

________________________

Sudah satu jam berlalu sejak Aling menggenjot Endy... Aling: AHHH... AHHH... AHHH.. Ayo goyang lagi kak. Endy sudah dua kali ejakulasi mani bercampur nanah dan darah. Dia semakin lemah meronta di bawah genjotan Aling karena tiap gerakan Endy membuat batangnya yang radang itu begitu sakit. Endy hanya bisa menjerit kesakitan dan memohon ampun karena rasa sakit yang tak tertahankan. Endy: ARRRGGH!! AMPUNNN!! STOPP!! Aling: AHH!! AAHH!! Enaaaakkk... Penis kakak berdenyut-denyut terus di dalam aku, kak.

Aling yang belum orgasme terus menggoyangkan pinggulnya tanpa lelah sejak sejam lalu. Tiba-tiba... KLIK! Pintu terbuka dan masuklah Mei Zu bersama dengn kedua teman psikopat mereka yang lain, Fei Lin dan Fang-Fang.

Fei Lin, wanita atletis dengan wajah imut. Payudaranya tidak terlalu besar namun sangat kencang. Di punggung belakangnya terdapat tato phoenix. Fei Lin paling suka meminum sperma lelaki. Namun kekejian Fei Lin adalah dia mengeksekusi beberapa mangsa geng itu dengan memakan kemaluan mereka sampai habis.

Fang-Fang adalah wanita dengan tubuh seksi dan wajah putih cantik. Payudaranya paling besar di antara mereka berempat. Bagian dekat payudara kanannya bertato ular. Fang-Fang adalah ratu scat di antara mereka berempat. Namun senjata utamanya adalah gerigi besi tajam di vaginanya yang dipakai untuk mengeksekusi beberapa mangsa mereka.

Sekarang keempat wanita psikopat yang sangat hiperseks itu sudah berkumpul.

Mei Zu: Halo Aling, masih asik ya. Aling: AH!! AAHH!! Halo, kak Mei Zu. Penis cowok banci ini terlalu kecil, sampai sekarang Aling belom orgasme. Mei Zu: Haha... cowok lemah kaya gini emang pantes kamu siksa. Fang-Fang, Fei Lin, kalian mau menyetubuhi cowok bego ini?

Fei Lin: Gua sekarang udah lebih nyaman bersetubuh dengan anjing-anjing gua di rumah.

Fang-Fang: Kalo gua setubuhin dia, yang ada penisnya hancur dengan vagina gerigi gua hahaha... Gua ga mau cowok bego ini mati cepat.

Mereka berempat tertawa histeris penuh arti. Sudah banyak mangsa mereka yang mati setelah penis mereka dicacah sampai hancur di dalam vagina besi Fang-Fang.

Endy yang mendengar percakapan mereka makin menjerit menjadi-jadi.

Fei Lin: Ahhh... jeritannya begitu merangsang. Aku mau ikutan juga menyiksa anjing ini. Fei Lin lalu dengan penuh nafsu melepas seluruh pakaiannya dan dia naik ke dekat kepala Endy. Fei Lin lalu duduk dengan lubang vaginnya tepat di atas mulut Endy. Fei Lin: Heh, anjing! Puasin gua pake lidah elu kalo ga mau lidah lu gua tarik sampe putus!! Di tengah rasa sakit neraka di kemaluannya, Endy dengan penuh ketakutan menjilati vagina Fei Lin seakan tak ada hari esok. Fei Lin: AHHH! NIKMATTT! AHHH!! Fei Lin mulai meracau sambil tangan kanannya mengarahkan lidah Endy ke klitorisnya. Fei Lin: Jilat yang kuat kacang gua, anjing tolol... ahhh.. ahhh... Fei Lin yang makin terangsang karena jilatan Endy mulai memainkan payudaranya sendiri. Dia mulai merem melek keenakan. Aling yang duduk berhadapan di depannya ikut meremas payudara Fei Lin. Fei Lin lalu juga balas meremas payudara Aling dengan kedua tangannya. Karena makin bernafsu, Fei Lin lalu beranjak bangun dari mulut Endy. Fei Lin lalu duduk di atas perut Endy. Fei Lin: Ayo ke sini, Aling. Kita bercinta di atas badan anjing ini. Aling pun beranjak bangun dari penis Endy dan juga duduk di atas perut Endy. Kedua wanita psikopat itu saling memeluk dan mulai berciuman. Kedua lidah mereka bertaut. Bunyi hisapan-hisapan terdengar keras. Setelah puas, mereka mulai memposisikan kedua vagina mereka agar klitoris mereka bersentuhan. Setelah klitoris merek sudah bertemu, mereka menggunting vagina mereka di atas daerah perut Endy. Aling: AHH!! AHH!! Kak Fei Lin bikin aku horny sekali. Fei Lin: Aling, kamu juga enak sekali... Ahh... Ahhh... Sementara mereka berdua asyik bercinta di atas badan mangsanya, jeritan kesakitan mangsa mereka sama sekali tidak mereka gubris. Mei Zu dan Fang-Fang tidak mau hanya menonton saja. Mereka pun mulai ikut menyiksa Endy. Mei Zu lalu berjalan ke arah tangan kanan Endy. Mei Zu: Jari elu masih nganggur nih. Ayo mainin klitoris gua. Mei Zu mengarahkan klitorisnya ke jari-jari Endy. Endy dengan lelet memainkan klitoris Mei Zu. Mei Zu: Heh!! Cowok bego. Elu niat kaga?? Yang cepet!! Endy yang ketakutan makin agresif memainkan klitoris Mei Zu. Mei Zu: Uuaahhh... Walau batang elu kecil, teknik elu boleh juga. Fang-Fang jadi ingin ikut mencoba. Dia lalu melepas juga seluruh pakaiannya dan berjalan ke arah tangan kiri Endy. Sama seperti Mei Zu, Fang-Fang juga mengarahkan jari-jari Endy ke arah klitorisnya. Endy pun dengan agresif memainkan juga klitoris Fang-Fang. Fang-Fang: Ahhhh... Emang bener. Enak banget... Uuhhh... Sekarang ruangan itu sudah bergema rintihan dan desahan nikmat para psikopat itu. Tapi mangsa mereka terus menjerit dan menangis akibat rasa sakit neraka di sekujur kemaluannya.

Tak berapa lama setelah Mei Zu dan Fang-Fang terangsang oleh permainan jari Endy, mereka berdua berjalan mendekat lalu mulai saling bercumbu. Kedua wanita psikopat itu saling berpelukan, berciuman lalu mulai meraba tubuh masing-masing. Suara desahan erotis mulai terdengar dari mulut mereka. 

Mei Zu dan Fang-Fang bercumbu dengan sangat erotis tepat di sebelah kepala Endy. Namun Endy yang sedang sangat kesakitan tidak memikirkan hal apapun selain rasa sakit neraka di kemaluannya.

Sementara itu, Aling dan Fei Lin yang sedang asyik menggunting vagina mereka satu sama lain makin keras menggesekkan klitoris mereka satu sama lain. Mereka sudah lupa dengan mangsa mereka di bawah mereka. Nafsu mereka berdua sudah memuncak.

Aling: Ahhh.. Ahhh... Aku keluaaaarrrrr, kak!

Fei Lin: Ayo keluar bareng, Aling. Uaaahhhh...

Tak berapa lama, muncratlah bersamaan cairan orgasme mereka. Aling maupun Fei Lin beranjak bangun dari atas badan Endy.

Aling: Ayo lanjut lagi, kak.

Fei Lin: Ayo, Aling.

Mereka lalu berjalan ke sudut lain ruangan itu dan mulai kembali bercinta.

Mei Zu dan Fang-Fang melihat mereka berjalan ke sudut ruangan.

Mei Zu: Ahhh... Ayo kita... ahhh... sex orgy bareng. Jarang-jarang kita bisa sex orgy di depan mangsa kita.

Fang-Fang: Mmmmmhhh... Mmmhhh... Betul, Mei Zu. Ayo kita ke sana.

Mei Zu dan Fang-Fang lalu menyusul Aling dan Fei Lin ke sudut ruangan.

Mangsa mereka ditinggalkan menjerit-jerit kesetanan di atas meja operasi itu, sementara mereka mulai saling bercinta lesbian. Terdengar desahan-desahan nikmat mereka berempat bercampur dengan jeritan Endy.

Endy: TOLLOONGGG!! TOLONGGG!! AMMPUNN!! AMMMPUNN!! SAKIITT SEKALI!!

Endy terus memohon dan mengiba sambil menangis karena tidak tahan dengan rasa sakit itu. Radang itu membuat saraf-saraf sensoriknya seperti ditusuk ribuan jarum mulai dari batangnya sampai skrotumnya.

Mei Zu: Mmmhh... Mmmhhh...

Fei Lin: Uuuuhhhh...

Aling: Aaahhh... Ahhh...

Fang-Fang: Errmmhhh...

Fang-Fang memakai dildonya di pinggulnya dan mulai seks anal dengan Aling. Mei Zu saling menggunting dengan Fei Lin. Setelah itu mereka berganti posisi seks, misalnya posisi 69 antara Aling dan Fang-Fang, atau saling memasturbasi dengan vibrator.

Keempat wanita psikopat itu terus mendesah dan berteriak nikmat seraya saling merangsang satu sama lain dan masturbasi. Kontras dengan nasib mangsa mereka di atas meja operasi itu yang tak putus berteriak hebat karena kesakitan.

___________________________

Sudah 2 jam lamanya keempat wanita psikopat itu sex orgy antar mereka. Sementara Endy pingsan berkali-kali karena rasa sakit ekstrim di penisnya.

Aling: AAAHHH!! Aku orgasmeeeee lagiiii, kak!!

Aling sedang bercumbu dengan Mei Zu dan payudaranya dimainkan oleh Mei Zu. Aling sendiri memainkan klitoris Mei Zu dengan jarinya sambil tangan satunya meremas-remas payudara Mei Zu. 

Sementara Fang-Fang di bawah yang sedang menjilati klitoris Aling terkena semburan cairan orgasme Aling.

Fang-Fang: Mmmmmmhhh... Mmmmhh.... banyak banget cairan kamu, Aling.

Fang-Fang dengan agresif meminum semua cairan Aling dari vaginanya.

Di sebelah mereka, Fei Lin yang sedang bermasturbasi dengan vibrator juga orgasme.

Fei Lin: AHHH!! GUA JUGGAA KELUUARR!!

Fei Lin lalu menyemburkan cairan kewanitaannya tinggi ke udara sampai mendarat di payudara Aling dan Mei Zu yang sedang asyik bercinta. Walau sudah keluar, Fei Lin masih terus menggesek-gesek klitorisnya dengan vibrator untuk mencari kenikmatan.

Akhirnya setelah setengah jam lagi saling bercinta, keempat wanita psikopat itu pun kecapekan.

Fang-Fang: Ahhh... Puaassnnyaa... Udah lama kita ga bercinta begini. Gua sampe muncrat 2x.

Mei Zu: Kamu itu cuma bisa orgasme kalo nonton cowok disiksa.

Fang-Fang tersenyum karena fetishnya disebut Mei Zu dibarengi tawa cekikikan Aling dan Fei Lin. 

Memang di sesi percintaan tadi, Fang-Fang bermasturbasi begitu nikmat sambil menonton Endy yang meronta kesakitan.

Ketika mau orgasme, Fang-Fang berjalan ke arah Endy dan menyemburkan cairan kewanitaannya sampai dua kali, pertama di atas wajah Endy lalu berikutnya di kemaluan Endy.

Fei Lin: Oh iya, jadi gimana nasib anjing itu? Dari tadi berisik sekali.

Aling: Katanya kak Mei Zu mau memakai onahole untuk memaksa kakak ini ejakulasi.

Fei Lin: Ide bagus. Untuk pelumasnya pakai minyak cabai saja. Aku aja yang olesin.

Mei Zu: Oke, Fei Lin. Minyak cabainya sudah kutaruh di atas meja. Pakai semua saja. 

Fei Lin tertawa senang dan mengambil botol minyak cabai itu. Fei Lin berjalan ke arah Endy. Tangannya lalu dengan ahli mengoleskan seluruh isi botol yang berisi minyak cabai itu ke kemaluan Endy. 

Endy yang sudah begitu kesakitan sekarang meronta liar dan menjerit kepanasan akibat seluruh kemaluannya terasa dibakar oleh pedasnya cabai itu.

Mei Zu: Sudah cukup licin, Fei Lin. Sekarang onahole ini harusnya sudah bisa masuk.

Fang-Fang: Mei Zu. Sebentar gua kasih dia obat kuat setan biar dia terus ereksi..

Fang-Fang lalu mengambil botol yang berisi obat kuat itu dari tasnya dan menjejalkan beberapa butir obat kuat laknat itu ke dalam mulutnya. Dia lalu mencumbu Endy untuk memaksa obat kuat itu ditelan oleh Endy. Endy gelagapan tapi mulutnya terpaksa menelan obat kuat itu.

Dalam waktu beberapa menit setelah obat kuat itu tertelan, dada Endy terasa sangat panas dan kepalanya mendadak pusing. Batang penisnya yang sudah sangat loyo mendadak ereksi sempurna secara paksa. Endy menjerit-jerit begitu hebat dan suaranya bergema di ruangan operasi itu. Obat laknat itu sudah mulai bekerja untuk memaksa korbannya terus ereksi dan horny selama efeknya masih ada.

Dengan dingin, Fei Lin mengambil onahole di sudut ruangan. Dia lalu melumasi dalam onahole itu dengan sisa tetesan minyak cabai dari botol itu lalu menancapkannya ke batang penis Endy yang sudah tegak. Fei Lin lalu menyalakan vibrator di dalam onahole itu. Suara bzzz bzzz terdengar memenuhi ruangan. Endy makin menjerit merasakan getaran onahole itu di batangnya.

Endy: GGGGYYYAHH!!

Hanya sebentar saja Endy merasakan dirinya akan ejakulasi. Namun ketika ejakulasi batang Endy terasa seperti dicabut dari pangkalnya. Endy pun langsung pingsan, namun tak berapa lama terbangun lagi karena rasa sakit ekstrim di kemaluannya yang konstan.

Keempat wanita iblis itu pun tertawa-tawa histeris melihat penderitaan mangsa mereka. Karena begitu horny, mereka kembali seks orgy lesbian di depan Endy yang terus menjerit dan meronta kesetanan akibat rasa sakit di luar batas toleransi manusia.

________________________

Sudah 2 jam berlalu...

Endy sudah tak kuat menjerit lagi. Dia hanya bisa terus menangis sambil mengerang lemah. Walau geng psikopat itu hanya menyiksa kemaluan Endy, namun rasa sakit yang dirasakan Endy seperti sekujur tubuhnya dikuliti hidup-hidup.

Selama dikocok onahole getar itu, Endy sudah lebih dari 30x dipaksa ejakulasi. Air maninya tidak habis keluar bercampur nanah dan darah yang makin luber dari onahole itu dan mulai membanjiri meja operasi itu. 

Endy terus kejang-kejang dan mulutnya mengeluarkan busa akibat rasa sakit di batang penisnya. Dirinya sudah pingsan berkali-kali tapi langsung terbangun karena rasa sakit ekstrim dari siksaan tanpa henti onahole getar itu.

Tiap ejakulasi, urethranya terasa sangat perih dan sangat sakit. Endy berharap penisnya dicabut saja akibat rasa sakit yang begitu dahsyat.

Obat dari pasar gelap itu sering dipakai para geng psikopat itu agar batang mangsa mereka mampu terus tegang sepanjang hari. 

Sebutir obat setan itu memiliki kandungan 100x lipat lebih kuat dari viagra ditambah obat kimia lain untuk merangsang otak untuk terus memerintahkan produksi sperma di kemaluan korban mereka. Selama efek obat ini masih ada, batang mangsa mereka akan dipaksa ereksi dan terus horny tak peduli berapa kali pun mereka sudah ejakulasi. Bahkan setelah mangsa mereka mati efek obat ini masih bertahan beberapa saat.

______________________

3 jam lagi sudah berlalu...

Para wanita psikopat hiperseks itu akhirnya  puas bercinta. Fang-Fang menyadari Endy sudah tak bergerak dalam waktu lama. Dia melihat mata Endy melotot dengan lidah terjulur keluar sambil mulutnya mengeluarkan busa. Fang-Fang lalu memberitahu ketiga temannya.

Mendengar laporan Fang-Fang, Fei Lin lalu menekan tombol untuk menghentikan alat pengocok getar tersebut.

Mei Zu: Kayanya dia bisa mati bentar lagi. Gua ga mau dia mati sebelum grand final.

Sekarang giliran Fei Lin lalu membawa air mineral dan sabun untuk membersihkan minyak cabai dari penis Endy. Endy yang masih merasakan kesakitan hebat sedikit merasakan lembutnya tangan Fei Lin yang menyabuni sekujur kemaluannya yang sudah sangat tegang.

Namun Endy menjerit lemah ketika Fei Lin dengan kasar menggosok-gosok penisnya yang radang itu dengan sabun. Rasa sakit ekstrim akibat radang di penisnya membuatnya kembali meronta lemah dan menjerit lemah.

Fei Lin pun terus menyabuni kemaluan Endy dan sekarang mulai mengocok batang Endy dengan sabun sehingga membuat Endy menjerit akibat rasa sakit yang sangat. 

Namun dalam kesakitannya, kocokan licin Fei Lin memaksa Endy ejakulasi kembali, ejakulasi yang begitu sakit karena radang di penisnya sehingga membuat Endy meronta dan menjerit kesakitan. 

Keempat wanita psikopat itu tertawa histeris melihat penderitaan mangsanya. Akhirnya, tak berapa lama kemudian, semua bagian penis Endy sudah bersih. Fei Lin lalu menyiramkan air mineral untuk menghilangkan sabun dari batang penis Endy.

Mei Zu lalu mendekati Endy.

Mei Zu: Elu beruntung, dildo, karena 6 hari lagi ulang tahun geng kita. Dan elu sebagai mangsa ke-50 akan kita bunuh untuk perayaan ulang tahun geng ini.

Keempat wanita iblis lalu tertawa histeris sementara Endy hanya bisa menangis lemah mendengar rencana keji para wanita psikopat itu. Dia pun memohon-mohon ampun sambil menangis kepada para wanita iblis itu.

Mei Zu: Ga ada gunanya elu memohon. Buat kita, nyawa elu lebih rendah dari serangga.

Fang-Fang: Heh, dildo! Dengerin! Mulai besok tiap pagi gua bakal buang hajat dan kencing di mulut elu. Cuma itu makanan elu selama disekap di sini.

Aling: Kalo aku tiap malam bakal genjot kakak sampai pagi. Tenang aja kak, Aling akan bawain pil kuat supaya kakak kuat bercinta dengan Aling hihihi...

Fei Lin: Gua ga minat bercinta sama anjing busuk. Paling elu bakal gua siksa sampai elu ga mau hidup lagi.

Endy meronta-ronta lemah penuh ketakutan mendengar rencana para wanita psikopat itu. Tapi para wanita psikopat itu hanya tertawa.

Mei Zu: Elu beruntung, gua ada urusan selama 6 hari ini. Gua ga ikut nyiksa elu. Sekarang ini kami akan pulang. Besok sampai gua balik, tiap hari temen-temen gua akan melakukan apa yang mereka ucapkan tadi.

Mei Zu lalu mematikan lilin-lilin di ruangan itu. Keempat wanita iblis itu pun berjalan keluar, meninggalkan Endy yang terus menjerit-jerit lemah di pekatnya ruangan itu.

Dimulailah penyiksaan keji dimana Endy dipaksa hidup hanya untuk disembelih di hari ulang tahun geng psikopat itu.

Postingan populer dari blog ini

Empat Wanita Iblis (Bagian 2 - Tamat)

Disiksa 4 Sekawan (Bagian 3)