Diari 4 Cewek Psikopat (Bagian 2)
Mangsa pria paling malang yang disiksa Fang-Fang bernama Zi Hai. Kisah penyiksaan ini terjadi ketika mereka berempat berlomba untuk melakukan siksaan terkejam untuk kemudian ditulis di dlam diari dan dibagikan ke para anggota geng psikopat itu
Fang-Fang langsung menentukan target. Zi Hao, seniornya di jurusan seni, sepertinya adalah calon mangsa yang tepat. Zi Hao adalah seorang yang hidupnya terasing. Dari kecil dia sudah dibuang orang tuanya. Dia sempat diadopsi oleh seorang yang kaya namun ditelantarkan begitu saja ketika dia beranjak dewasa. Sampai sekarang Zi Hao harus berjuang seorang diri untuk bisa menghidupi dirinya sendiri. Sangat berbeda dengan kehidupan Fang-Fang yang sangat berkelimpahan.
Fang-Fang pun berpura-pura mengajak Zi Hao ke dalam mobilnya dengan alasan ingin bertanya tentang seni. Ketika Zi Hao akan masuk ke dalam mobil Fang-Fang, dari belakang mulut Zi Hao disekap Fang-Fang dengan saputangan yang berisi kloroform. Zi Hao pun tidak sadarkan diri. Fang-Fang menidurkan Zi Hao ke bagian tengah mobil. Sekarang Fang-Fang menyetir mobil itu menuju ke villa kosong di atas gunung milik ayahnya yang sudah terlantar terpakai selama 20 tahun. Dia ingin menyiksa Zi Hao sampai mati di sana.
Fang-Fang sering bercinta dengan banyak pria di dalam villa kosong ini. Namun servis Fang-Fang tidaklah gratis, para pria itu harus setuju untuk membayar salah satu ruas jarinya untuk dipotong oleh Fang-Fang sebelum bisa seharian bersama dengan Fang-Fang. Kepuasan Fang-Fang didapat ketika dia mengoleksi jari-jari korbannya.
Ketika sampai di villa tersebut, Zi Hao masih pingsan. Fang-Fang menurunkan Zi Hao dari mobil dan menyeretnya ke dalam WC. Setelah Zi Hao masuk di dalam WC berukuran 3m x 2m itu, Fang-Fang melucuti semua pakaian Zi Hao sampai dia bugil. Setelah itu dia jongkok di atas muka Zi Hao dan mengencingi Zi Hao di mulutnya.
Zi Hao gelagapan dan tersadar. Dia sangat kaget dirinya sudah bukan di lapangan parkir lagi. Dilihatnya sekitar dia, hanya ada toilet jongkok tanpa air yang sudah mampet. Tidak ada wastafel, keran, ember, bahkan air sekalipun. Lantai, dinding, dan atap toilet itu semuanya terbuat dari batu. Bahkan lampu pun hanya temaram. Ruangan itu lebih terlihat seperti ruang penyiksaan daripada WC.
Fang-Fang: Elu bakal gua kurung di sini sampai ajal elu tiba. Kagak bakal ada yang nyari elu hahahaha...
Mendengar ucapan psikopat Fang-Fang, Zi Hao bergidik ketakutan dan langsung lari menuju pintu keluar. Tapi Fang-Fang sudah mengantisipasi ini dan menyetrum wajah Zi Hao.
Zi Hao: HHYAAA!!
Zi Hao jatuh terduduk di lantai WC. Fang-Fang pun langsung keluar dan mengunci pintu WC itu. Zi Hao bangkit berdiri dan menggedor-gedor pintu itu sambil bersumpah serapah.
Zi Hao: Buka bangsat! Sialan! Cewek setan!! Gua mampusin elu!
Fang-Fang hanya tertawa-tawa mendengar ancaman kosong Zi Hao dan dia pun meninggalkan pria malang itu di sana. Terdengar gedoran pintu tanpa henti di belakangnya sebelum tak terdengar lagi setelah Fang-Fang masuk ke kamar tidurnya. Dimulailah hari pertama neraka yang akan dirasakan Zi Hao.
Hari ke-2. Pagi ini Fang-Fang datang membawa mangkok yang terbuat dari plastik yang berisi kotorannya dan menaruhnya di samping Zi Hao agar Zi Hao memakannya. Fang-Fang memang selalu buang air besar setiap pagi.
Fang-Fang: Ini makanan sekaligus minuman elu tiap hari selama gua kurung. Nikmatin ya hahahaha...
Zi Hao tidak percaya cewek ini ternyata begitu psikopat. Di depannya tersaji kotoran manusia yang encer. Dia pun sangat jijik dan sontak menerkam ke arah Fang-Fang, tapi dengan sigap Fang-Fang mengambil alat setrum dari kantongnya dan kali ini menyetrum bola mata Zi Hao.
Zi Hao: HYAAAAA!!
Zi Hao memegangi matanya yang buta sebentar karena efek kejut alat setrum itu. Ketika dia bisa melihat lagi, Fang-Fang sudah keluar dan pintu WC sudah terkunci. Kembali di sebelahnya hanya ada mangkok kotoran dan gelas kencing. Disingkirkannya benda menjijikan itu ke ujung ruangan WC.
Hari ke-3. Seperti biasa ini Fang-Fang menyodorkan menu kotoran manusia ke sebelah Zi Hao yang kini sedang tertidur. Fang-Fang baru meperhatikan di sekitaran Zi Hao banyak terlihat bekas peju Zi Hao berceceran. Fang-Fang pun tersenyum sinis membayangkan satu-satunya hiburan Zi Hao di dalam sana hanyalah onani membayangkan dirinya. Memang benar selama di dalam WC itu, sudah ada 6 kali Zi Hao onani sampai ejakulasi. Dan ketika Zi Hao onani, di kepalanya Zi Hao membayangkan dirinya sedang bersetubuh dengan Fang-Fang.
Hari ke-4. Sudah tercium aroma yang sangat busuk ketika Fang-Fang masuk. Di toilet yang mampet itu dilihatnya Zi Hao sedang jongkok membuang hajatnya. Fang-Fang pun meledek Zi Hao.
Fang-Fang: Semua yang ada di ruangan ini boleh elu makan hahahaha…
Zi Hao bangkit dari jongkoknya dan menerkam Fang-Fang.
Zi Hao: Sialan elu cewek pelacur!!
Fang-Fang sudah siap dengan alat setrumnya dan kali ini biji pelir Zi Hao yang disetrumnya.
Zi Hao: HHHHYYYYYAAAAAA!
Zi Hao memegangi pelirnya yang kesakitan. Fang-Fang melanjutkannya dengan menendang Zi Hao sehingga Zi Hao terjengkang ke belakang.
Fang-Fang: Percuma usaha elu. Mending elu nurut aja daripada gua setrum.
Fang-Fang pun keluar dari WC itu dan mengunci lagi pintunya. Kali ini Zi Hao menggedor dengan kesetanan dan keluar sumpah serapah.
Zi Hao: CEWEK PSIKOPAT!!! IBLIS!! SEMOGA ELU KE NERAKA!!
Fang-Fang tertawa saja mendengar itu. Dia pun kembali ke kamarnya.
Hari ke-5. Zi Hao sudah kurus kering kekurangan nutrisi dan cairan. Ketika Fang-Fang datang kali ini. Begitu pintu WC terbuka, Zi Hao dengan sisa-sisa tenaganya berusaha menyerang Fang-Fang. Tapi dengan sigap Fang-Fang menyetrum wajah Zi Hao.
Zi Hao: EEEERRRKKKGGHHHH!
Sambil memegangi pipinya, Zi Hao terus menyerang Fang-Fang yang sedang berdiri di pintu. Namun tiap kali Zi Hao mendekat Fang-Fang akan menyetrumnya. Setelah 16 kali lagi disetrum, mulai dari kaki, tangan dada, perut, penis, Zi Hao menyerah dan dia pun tidak berani mendekat ke arah Fang-Fang lagi.
Fang-Fang: Udah gua bilang sia-sia usaha elu. Sekarang makan ini!
Fang-Fang menaruh mangkok yang berisi kotorannya di dekat pintu. Sudah ada beberapa mangkok kotoran di WC itu. Zi Hao yang sudah kurus kering dan dehidrasi dihadapkan pada pilihan untuk makan kotoran itu atau mati.
Hari ke-6. Pagi ini Fang-Fang kembali membawakan mangkok yang berisi kotorannya. Ketika Fang-Fang membuka pintu WC, Zi Hao di depan pintu langsung menyembah dan memegangi kaki Fang-Fang sambil memohon agar Fang-Fang melepasnya. Zi Hao tahu percuma melawan cewek psikopat ini karena dia tidak bersenjata apa-apa.
Tapi Fang-Fang dengan dingin menendang keras wajah Zi Hao dengan alas sandalnya, dan lalu menyetrum wajah Zi Hao.
Zi Hao: EAHHHHH!!
Zi Hao pun jatuh terjengkang dan belakang kepalanya mengenai lantai batu.
Fang-Fang: Heh! Tahu diri dong elu! Badan elu bau gitu masih berani nyentuh gua.
Fang-Fang menaruh mangkok kotoran itu di dekat pintu dan kembali mengunci ruangan WC itu. Terdengar tangisan dan ratapan Zi Hao dari dalam WC itu. Zi Hao berteriak-teriak minta tolong karena dia sudah hampir mati di dalam. Mendengar itu, Fang-Fang bukannya iba malah merasakan suatu perasaan mirip orgasme. Celana dalamnya basah oleh cairan kewanitaannya. Fang-Fang memang adalah seorang sadist yang bisa mendapat kepuasan seksual dari menyiksa korbannya.
______________________________
Hari ke-7. Pagi ini Fang-Fang ingin merasakan orgasme seperti kemarin. Ketika dia masuk ke WC, dia melihat Zi Hao yang sudah terbaring tidak berdaya di lantai karena kelaparan dan dehidrasi ekstrim.
Fang-Fang langsung mendekati Zi Hao. Dia pun menindih Zi Hao dan mulai merangsang batang penisnya sambil menyetrum wajahnya.
Zi Hao: HHHYYYAAA!!
Zi Hao mulai berteriak kesakitan, namun dia tak bisa melepaskan badan Fang-Fang dari atas tubuhnya. Fang-Fang terus menyetrum Zi Hao di sekujur tubuhnya. Fang-Fang langsung merasa horny melihat mangsanya yang begitu tersiksa. Dia perlahan mulai mengurut lama batang penis Zi Hao sampai batang Zi Hao agak mengeras. Dirangsang pertama kali oleh tangan wanita membuat Zi Hao merem melek keenakan. Setelah batang Zi Hao mengeras sempurna, Fang-Fang pun memberikan handjob pada Zi Hao sambil secara konstan menyetrum sekujur tubuh Zi Hao.
Zi Hao: Ampun Fang ampunn… Huuhhuuuuu... GGYAAAHHH!
Setelah beberapa lama dipompa Fang-Fang, Zi Hao merasa batangnya akan ejakulasi. Merasakan mangsanya sebentar lagi ejakulasi, Fang-Fang pun menyetrum batang Zi Hao.
Zi Hao: GGGGGGGGGGYYYYYAAAAAHHHH!!
Melihat penis Zi Hao loyo kembali ketika disetrum membuat Fang-Fang merasakan orgasme.
Fang-Fang: UUUUUUAHH!!
Celana dalamnya basah oleh cairan kewanitaannya. Namun Fang-Fang tidak berhenti menyetrum sekujur tubuh Zi Hao dan kembali merangsang batang penis Zi Hao seperti tadi. Zi Hao hanya bisa menjerit-jerit antara nikmat dan sakit namun tak kuasa melawan karena tubuhnya sudah begitu lemas.
Zi Hao: HUUAA!! GYAAH!! HUUA!! STOPP!! STOPP!! GGYAAHH!!
Selama lebih dari 10 menit, Fang-Fang secara konstan membuat tegang batang penis Zi Hao lalu menyetrumnya sampai loyo kembali, membuat Zi Hao meronta kesetanan. Melihat penderitaan mangsanya, mendadak Fang-Fang orgasme untuk kedua kalinya.
Fang-Fang: AAAHHH!! AAAAHHHH!! NIKMAATT!!
Air kewanitaan Fang-Fang kembali menyembur deras membasahi celana dalamnya.
Setelah puas 2x orgasme, Fang-Fang pun berhenti menyiksa Zi Hao. Dia melepaskan genggaman tangannya dari batang Zi Hao yang masih dalam posisi tegang lalu beranjak bangun dari tubuh Zi Hao. Fang-Fang lalu pergi keluar WC dan mengunci pintunya kembali, meninggalkan Zi Hao yang sudah kesetanan akibat kombinasi rangsangan dan siksaan Fang-Fang.
Karena batang penis Zi Hao sudah terlanjur begitu tegang dan pejunya sudah di ujung tanduk, segera setelah Fang-Fang mengunci pintu, Zi Hao pun onani sampai ejakulasi untuk melampiaskan nafsunya. Ironisnya, di kepala Zi Hao ketika ejakulasi hanya terbayang wajah cewek psikopat itu.
Hari ke-8. Ketika Fang-Fang masuk ke sana, dilihatnya Zi Hao sedang tengkurap di atas lubang WC sambil menjilati lubang WC itu. Di mangkok yang dari kemarin dibawakan Fang-Fang, sudah bersih dari kotoran. Rupanya Zi Hao sudah tidak tahan lagi dan akhirnya menghabiskan bermangkok-mangkok kotoran yang setiap hari dibawakan Fang-Fang. Tubuhnya belepotan taik dan baunya luar biasa menyengat mengalahkan bau ruangan WC itu. Fang-Fang kembali meledek Zi Hao.
Fang-Fang: Elu ga malu apa ketemu cewek badan elu bau gitu hihihi…
Zi Hao menengok ke arah Fang-Fang dan berjalan seperti ulat menuju ke arah Fang-Fang.
Zi Hao: Tollloonnggg... tolonngg…
Suara Zi Hao terdengar seperti berbisik karena dia sudah begitu lemas. Dia masih bisa hidup karena ada cairan dari kotoran yang dimakannya dan sedikit nutrisi dari sana.
Fang-Fang: HAHAHA!! Sampe elu jadi kerangka pun elu akan tetap di sini. Sekarang gua mau pake elu lagi.
Setelah menaruh makanan Zi Hao, Fang-Fang lalu melepas seluruh pakaiannya dan mulai bersetubuh dengan Zi Hao yang sudah sekarat. Setelah setengah jam digenjot, Zi Hao pun klimaks di dalam vagina Fang-Fang. Air maninya luber keluar sampai ke lantai bercampur dengan kotoran. Fang-Fang masih terus menggenjot Zi Hao sampai dirinya orgasme. Baru setelah Zi Hao ejakulasi 3x lagi, Fang-Fang pun menjerit nikmat menandakan dirinya sudah orgasme. Setelah puas memperkosa Zi Hao, dia lalu beranjak meninggalkan Zi Hao dan memakai kembali pakaiannya. Lalu dia keluar ruangan dan mengunci kembali pintu WC itu lagi.
Dari balik pintu itu, terdengar gedoran lemah dan bisikan lirih dari Zi Hao. Namun dengan dingin Fang-Fang pun kembali ke kamarnya.
Hari ke-9. Fang-Fang pagi ini masuk tanpa memakai sehelai benang pun. Dia membawa mangkok ukuran besar. Di dalamnya berisi mencret dia.
Fang-Fang: Hari ini perut gua ga enak. Nikmatin mencret gua ya hahahaha…
Fang-Fang menaruh mangkok itu di dekat pintu. Zi Hao merayap ke arah mangkok itu dan mengambilnya lalu meminumnya seperti sup. Fang-Fang tersenyum sinis melihat kondisi mangsanya yang sudah setengah gila.
Setelah Zi Hao sudah menghabiskan kotoran Fang-Fang, Fang-Fang lalu memanjat tubuh sekarat Zi Hao dan kembali bersetubuh dengan Zi Hao. Kondisi mengenaskan Zi Hao makin membuat Fang-Fang terangsang dan dia dengan beringas menggenjot mangsanya itu berjam-jam lamanya.
Setelah puas, dia pun bangun dari badan Zi Hao dan pergi keluar ruangan. Dia pun kembali mengunci Zi Hao di sana.
Hari ke-10. Fang-Fang hari ini membawakan kotorannya dalam piring. Kali ini Zi Hao memakan dengan lahap. Rupanya Zi Hao sudah hampir menjadi gila.
Setelah demikian lama disekap di sana, badan Zi Hao juga mengalami penyusutan drastis. Mukanya pun mengecil dan tatapan matanya sudah kosong. Badannya sudah penuh daki dan mulutnya sudah membusuk.
Namun Fang-Fang tanpa rasa jijik dan belas kasihan kembali menggenjot berjam-jam Zi Hao yang sudah seperti mayat hidup itu.
Setelah puas, Fang-Fang pun kembali mengunci mangsanya itu di ruangan kematian itu.
Hari ke-11, seperti biasa Fang-Fang menaruh mangkok kotoran dan gelas kencing itu di lantai, yang kemudian dimakan dengan lahap oleh Zi Hao. Setelah sekian lama dikurung di dalam WC dan hanya diberi makan kotoran dan minum air kencing Fang-Fang, badan Zi Hao menjadi begitu kurus sampai hanya terbalut kulit. Hari ini pun Fang-Fang dengan dingin menyetubuhi Zi Hao yang sudah hampir tak bernafas itu.
Namun sejam kemudian, ketika sedang disetubuhi Fang-Fang, tiba-tiba di badan Zi Hao mengejang dan mulutnya mengeluarkan busa. Rupanya badan Zi Hao tak sanggup lagi bertahan dari siksaan Fang-Fang. Zi Hao meregang nyawa karena kekurangan nutrisi dan cairan.
Fang-Fang tersenyum sinis melihat mayat Zi Hao tergeletak di bawahnya penuh belepotan kotoran dan air kencing. Fang-Fang pun lanjut menyetubuhi mayat Zi Hao untuk terakhir kalinya sampai Fang-Fang orgasme.
Dua jam kemudian, Fang-Fang pun orgasme. Setelah selesai bersenggama, dia beranjak bangun dari mayat Zi Hao. Fang-Fang pun keluar dari wc itu dan membiarkan mayat itu tergeletak di dalam sana sampai membusuk dan habis menjadi tulang belulang. Seluruh pakaian dan barang bawaan Zi Hao sudah dibakar oleh Fang-Fang agar tak ada jejak.
Setelah mengeksekusi Zi Hao, Fang-Fang pun langsung bertemu para anggota geng psikopat itu untuk membagikan keberhasilannya.