Diari 4 Cewek Psikopat (Bagian 2)
Mangsa pria paling malang yang disiksa Fang-Fang bernama Zi Hai. Kisah penyiksaan ini terjadi ketika mereka berempat berlomba untuk melakukan siksaan terkejam untuk kemudian ditulis di dalam diari dan dibagikan ke para anggota geng psikopat itu
Fang-Fang langsung menentukan target. Zi Hao, seniornya di jurusan seni, sepertinya adalah calon mangsa yang tepat. Zi Hao adalah seorang yang hidupnya terasing. Dari kecil dia sudah dibuang orang tuanya. Dia sempat diadopsi oleh seorang yang kaya namun ditelantarkan begitu saja ketika dia beranjak dewasa. Sampai sekarang Zi Hao harus berjuang seorang diri untuk bisa menghidupi dirinya sendiri. Sangat berbeda dengan kehidupan Fang-Fang yang sangat berkelimpahan.
Fang-Fang pun berpura-pura mengajak Zi Hao ke dalam mobilnya dengan alasan ingin bertanya tentang seni. Ketika Zi Hao akan masuk ke dalam mobil Fang-Fang, dari belakang mulut Zi Hao disekap Fang-Fang dengan saputangan yang berisi kloroform. Zi Hao pun tidak sadarkan diri. Fang-Fang menidurkan Zi Hao ke bagian tengah mobil. Sekarang Fang-Fang menyetir mobil itu menuju ke villa kosong di atas gunung milik ayahnya yang sudah terlantar tidak terpakai selama 10 tahun. Dia ingin menyiksa Zi Hao sampai mati di sana.
Fang-Fang sering bercinta dengan banyak pria di dalam villa kosong ini. Namun servis Fang-Fang tidaklah gratis, para pria itu harus setuju untuk membayar salah satu ruas jarinya untuk dipotong oleh Fang-Fang sebelum bisa seharian bersama dengan Fang-Fang. Kepuasan Fang-Fang didapat ketika dia mengoleksi jari-jari korbannya.
Ketika sampai di villa tersebut, Zi Hao masih pingsan. Fang-Fang menurunkan Zi Hao dari mobil dan menyeretnya ke dalam WC. Setelah Zi Hao masuk di dalam WC berukuran kecil itu, Fang-Fang melucuti semua pakaian Zi Hao sampai dia bugil. Setelah itu dia jongkok di atas muka Zi Hao dan mengencingi Zi Hao di mulutnya.
Zi Hao gelagapan dan tersadar. Dia sangat kaget dirinya sudah bukan di lapangan parkir lagi. Dilihatnya sekitar dia, di sudut ruangan hanya ada toilet jongkok tanpa air yang sudah mampet. Tidak ada wastafel, keran, ember, bahkan air sekalipun. Lantai, dinding, dan atap toilet itu semuanya terbuat dari batu. Bahkan cahaya pun hanya temaram. Ruangan itu lebih terlihat seperti ruang penyiksaan daripada WC.
Fang-Fang: Elu bakal gua kurung di sini sampai ajal elu tiba. Kagak bakal ada yang nyari elu hahahaha...
Mendengar ucapan psikopat Fang-Fang, Zi Hao bergidik ketakutan dan langsung lari menuju pintu keluar. Tapi Fang-Fang sudah mengantisipasi ini dan menyetrum wajah Zi Hao.
Zi Hao: HHYAAA!!
Zi Hao jatuh terduduk di lantai WC. Fang-Fang pun langsung keluar dan mengunci pintu WC itu. Zi Hao bangkit berdiri dan menggedor-gedor pintu itu sambil bersumpah serapah.
Zi Hao: Buka bangsat! Sialan! Cewek setan!! Gua mampusin elu!
Fang-Fang hanya tertawa-tawa mendengar ancaman kosong Zi Hao dan dia pun meninggalkan pria malang itu di sana. Terdengar gedoran pintu tanpa henti di belakangnya sebelum tak terdengar lagi setelah Fang-Fang masuk ke kamar tidurnya. Dimulailah hari pertama neraka yang akan dirasakan Zi Hao.
Hari ke-2. Pagi ini Fang-Fang datang membawa mangkok yang terbuat dari plastik yang berisi kotorannya dan menaruhnya di samping Zi Hao agar Zi Hao memakannya. Fang-Fang memang selalu buang air besar setiap pagi.
Fang-Fang: Ini makanan sekaligus minuman elu tiap hari selama gua kurung. Nikmatin ya hahahaha...
Zi Hao tidak percaya cewek ini ternyata begitu psikopat. Di depannya tersaji kotoran manusia yang encer. Dia pun sangat jijik dan sontak menerkam ke arah Fang-Fang, tapi dengan sigap Fang-Fang mengambil alat setrum dari kantongnya dan kali ini menyetrum bola mata Zi Hao.
Zi Hao: HYAAAAA!!
Zi Hao memegangi matanya yang buta sebentar karena efek kejut alat setrum itu. Ketika dia bisa melihat lagi, Fang-Fang sudah keluar dan pintu WC sudah terkunci. Kembali di sebelahnya hanya ada mangkok kotoran dan gelas kencing. Disingkirkannya benda menjijikan itu ke ujung ruangan WC.
Hari ke-3. Seperti biasa ini Fang-Fang menyodorkan menu kotoran manusia ke sebelah Zi Hao yang kini sedang tertidur. Fang-Fang memperhatikan di sekitaran Zi Hao banyak terlihat bekas peju Zi Hao berceceran. Fang-Fang pun tersenyum sinis membayangkan satu-satunya hiburan Zi Hao di dalam sana hanyalah onani membayangkan dirinya. Memang benar semalam Zi Hao onani sampai ejakulasi. Dan ironisnya, ketika Zi Hao onani, di kepalanya Zi Hao membayangkan dirinya sedang bersetubuh dengan Fang-Fang.
Hari ke-4. Sudah tercium aroma yang sangat busuk ketika Fang-Fang masuk. Di toilet yang mampet itu dilihatnya Zi Hao sedang jongkok membuang hajatnya. Fang-Fang pun meledek Zi Hao.
Fang-Fang: Semua yang ada di ruangan ini boleh elu makan hahahaha…
Zi Hao bangkit dari jongkoknya dan menerkam Fang-Fang.
Zi Hao: Sialan elu cewek pelacur!!
Fang-Fang sudah siap dengan alat setrumnya dan kali ini biji pelir Zi Hao yang disetrumnya.
Zi Hao: HHHHYYYYYAAAAAA!
Zi Hao memegangi pelirnya yang kesakitan. Fang-Fang melanjutkannya dengan menendang Zi Hao sehingga Zi Hao terjengkang ke belakang.
Fang-Fang: Percuma usaha elu. Mending elu nurut aja daripada gua setrum.
Fang-Fang pun keluar dari WC itu dan mengunci lagi pintunya. Kali ini Zi Hao menggedor dengan kesetanan dan keluar sumpah serapah.
Zi Hao: CEWEK PSIKOPAT!!! IBLIS!! SEMOGA ELU KE NERAKA!!
Fang-Fang tertawa saja mendengar itu. Dia pun kembali ke kamarnya.
Hari ke-5. Zi Hao sudah kurus kering kekurangan nutrisi dan cairan. Ketika Fang-Fang datang kali ini. Begitu pintu WC terbuka, Zi Hao dengan sisa-sisa tenaganya berusaha menyerang Fang-Fang. Tapi dengan sigap Fang-Fang menyetrum wajah Zi Hao.
Zi Hao: EEEERRRKKKGGHHHH!
Sambil memegangi pipinya, Zi Hao terus menyerang Fang-Fang yang sedang berdiri di pintu. Namun tiap kali Zi Hao mendekat Fang-Fang akan menyetrumnya. Setelah 16 kali lagi disetrum, mulai dari kaki, tangan dada, perut, penis, Zi Hao menyerah dan dia pun tidak berani mendekat ke arah Fang-Fang lagi.
Fang-Fang: Udah gua bilang sia-sia usaha elu. Sekarang makan ini!
Fang-Fang menaruh mangkok yang berisi kotorannya di dekat pintu. Sudah ada beberapa mangkok kotoran di WC itu. Zi Hao yang sudah kurus kering dan dehidrasi dihadapkan pada pilihan untuk makan kotoran itu atau mati.
Hari ke-6. Pagi ini Fang-Fang kembali membawakan mangkok yang berisi kotorannya. Ketika Fang-Fang membuka pintu WC, Zi Hao di depan pintu langsung menyembah dan memegangi kaki Fang-Fang sambil memohon agar Fang-Fang melepasnya. Zi Hao tahu percuma melawan cewek psikopat ini karena dia tidak bersenjata apa-apa.
Tapi Fang-Fang dengan dingin menendang keras wajah Zi Hao dengan alas sandalnya, dan lalu menyetrum wajah Zi Hao.
Zi Hao: EAHHHHH!!
Zi Hao pun jatuh terjengkang dan belakang kepalanya mengenai lantai batu.
Fang-Fang: Heh! Tahu diri dong elu! Badan elu bau gitu masih berani nyentuh gua.
Fang-Fang menaruh mangkok kotoran itu di dekat pintu dan kembali mengunci ruangan WC itu. Terdengar tangisan dan ratapan Zi Hao dari dalam WC itu. Zi Hao berteriak-teriak minta tolong karena dia sudah hampir mati di dalam. Mendengar itu, Fang-Fang bukannya iba malah merasakan suatu perasaan mirip orgasme. Celana dalamnya basah oleh cairan kewanitaannya. Fang-Fang memang adalah seorang sadist yang bisa mendapat kepuasan seksual dari menyiksa korbannya.
______________________________
Hari ke-7. Pagi ini Fang-Fang ingin merasakan orgasme seperti kemarin. Ketika dia masuk ke WC, dia melihat Zi Hao yang sudah terbaring tidak berdaya di lantai karena kelaparan dan dehidrasi ekstrim.
Pagi ini Fang-Fang membawa obat setan untuk membuat penis Zi Hao terus ereksi. Dia lalu mendekati Zi Hao lalu menindih Zi Hao. Dengan brutalnya, tangan Fang-Fang memasukkan paksa sebutir obat setan itu masuk ke dalam kerongkongan Zi Hao.
Zi Hao gelagapan dan mulai meronta. Namun setelah obat itu tertelan, hanya sebentar saja Zi Hao merasakan panas dn horny luar biasa. Lidahnya menjulur keluar dan liurnya menetes. Batang penisnya perlahan ereksi sempurna. Fang-Fang tersenyum puas melihat Zi Hao. Dia lalu merangsang batang penis Zi Hao sambil menyetrum wajahnya.
Zi Hao: HHHYYYAAA!!
Zi Hao mulai berteriak kesakitan, namun dia tak bisa melepaskan badan Fang-Fang dari atas tubuhnya. Fang-Fang terus menyetrum Zi Hao di sekujur tubuhnya. Fang-Fang langsung merasa horny melihat mangsanya yang begitu tersiksa. Dia mulai mengocok batang penis Zi Hao yang sudah mengeras. Pengaruh obat laknat itu ditambah pengalaman dirangsang pertama kali oleh tangan wanita membuat Zi Hao merem melek keenakan. ang-Fang pun memberikan handjob pada Zi Hao sambil secara konstan menyetrum sekujur tubuh Zi Hao.
Zi Hao: Ampun Fang ampunn… Huuhhuuuuu... GGYAAAHHH!
Setelah beberapa lama dipompa Fang-Fang, Zi Hao merasa batangnya akan ejakulasi. Merasakan mangsanya sebentar lagi ejakulasi, Fang-Fang pun menyetrum batang Zi Hao.
Zi Hao: GGGGGGGGGGYYYYYAAAAAHHHH!!
Melihat penis Zi Hao loyo kembali ketika disetrum membuat Fang-Fang merasakan orgasme.
Fang-Fang: UUUUUUAHH!!
Celana dalamnya basah oleh cairan kewanitaannya. Namun Fang-Fang tidak berhenti menyetrum sekujur tubuh Zi Hao dan kembali mengocok batang penis Zi Hao untuk kemudian menyetrumnya lagi. Zi Hao hanya bisa menjerit-jerit antara nikmat dan sakit namun tak kuasa melawan karena tubuhnya sudah begitu lemas.
Zi Hao: HUUAA!! GYAAH!! HUUA!! STOPP!! STOPP!! GGYAAHH!!
Selama lebih dari 10 menit, Fang-Fang secara konstan membuat tegang batang penis Zi Hao lalu menyetrumnya sampai loyo kembali, membuat Zi Hao meronta kesetanan. Melihat penderitaan mangsanya, mendadak Fang-Fang orgasme untuk kedua kalinya.
Fang-Fang: AAAHHH!! AAAAHHHH!! NIKMAATT!!
Air kewanitaan Fang-Fang kembali menyembur deras membasahi celana dalamnya.
Setelah puas 2x orgasme, Fang-Fang pun berhenti menyiksa Zi Hao. Dia melepaskan genggaman tangannya dari batang Zi Hao yang masih dalam posisi tegang lalu beranjak bangun dari tubuh Zi Hao. Fang-Fang lalu pergi keluar WC dan mengunci pintunya kembali, meninggalkan Zi Hao yang sudah kesetanan akibat kombinasi rangsangan dan siksaan Fang-Fang.
Karena batang penis Zi Hao sudah terlanjur begitu tegang dan pejunya sudah di ujung tanduk, segera setelah Fang-Fang mengunci pintu, Zi Hao pun onani sampai ejakulasi untuk melampiaskan nafsunya. Ironisnya, di kepala Zi Hao ketika ejakulasi hanya terbayang wajah cewek psikopat itu.
Hari ke-8. Ketika Fang-Fang masuk ke sana, dilihatnya Zi Hao sedang tengkurap di atas lubang WC sambil menjilati lubang WC itu. Di mangkok yang dari kemarin dibawakan Fang-Fang, sudah bersih dari kotoran. Rupanya Zi Hao sudah tidak tahan lagi dan akhirnya menghabiskan bermangkok-mangkok kotoran yang setiap hari dibawakan Fang-Fang. Tubuhnya belepotan taik dan baunya luar biasa menyengat mengalahkan bau ruangan WC itu. Fang-Fang kembali meledek Zi Hao.
Fang-Fang: Elu ga malu apa ketemu cewek badan elu bau gitu hihihi…
Zi Hao menengok ke arah Fang-Fang dan berjalan seperti ulat menuju ke arah Fang-Fang.
Zi Hao: Tollloonnggg... tolonngg…
Suara Zi Hao terdengar seperti berbisik karena dia sudah begitu lemas. Dia masih bisa hidup karena ada cairan dari kotoran yang dimakannya dan sedikit nutrisi dari sana.
Fang-Fang: HAHAHA!! Sampe elu jadi kerangka pun elu akan tetap di sini. Kemarin elu merasakan tangan gua. Hari ini elu akan merasakan mulut gua.
Setelah menaruh makanan Zi Hao, Fang-Fang lalu dengan agresif mengoral penis Zi Hao yang sudah sekarat. Setelah 15 menit di-blowjob oleh Fang-Fang, Zi Hao pun klimaks di dalam mulut Fang-Fang. Fang-Fang masih terus menghisap kemaluan Zi Hao sampai mangsanya itu ejakulasi sekali lagi 40 menit kemudian. Selama mengoral Zi Hao, Fang-Fang bermasturbasi dengan memainkan klitorisnya dari balik celana dalamnya sampai dirinya orgasme 2x dalam kurun waktu tersebut.
Setelah puas mengoral Zi Hao, dia lalu beranjak meninggalkan Zi Hao dan keluar ruangan lalu mengunci kembali pintu WC itu lagi.
Dari balik pintu itu, terdengar gedoran lemah dan bisikan lirih dari Zi Hao. Namun dengan dingin Fang-Fang pun kembali ke kamarnya.
Hari ke-9. Fang-Fang pagi ini masuk tanpa memakai sehelai benang pun. Dia membawa mangkok ukuran besar. Di dalamnya berisi mencret dia. Di tangan satunya dia membawa pelumas seks.
Fang-Fang: Hari ini perut gua ga enak. Nikmatin mencret gua ya hahahaha…
Fang-Fang menaruh mangkok itu di dekat pintu. Zi Hao yang sudah setengah sadar tak memperhatikan tubuh bugil Fang-Fang. Dia hanya merayap ke arah mangkok itu dan mengambilnya lalu meminumnya seperti sup. Fang-Fang tersenyum sinis melihat kondisi mangsanya yang sudah setengah gila.
Setelah Zi Hao sudah menghabiskan kotoran Fang-Fang, Fang-Fang lalu memanjat tubuh sekarat Zi Hao.
Fang-Fang: Hari ini gua mau elu ngerasain dubur gua setelah kemarin tangan dan mulut.
Fang-Fang lalu mengoleskan pelumas seks yang dibawanya ke sekujur penis Zi Hao. Rupanya pelumas seks ini memiliki kandungan aprosidiak sehingga langsung membuat penis Zi Hao menegang. Setelah penis Zi Hao sudah tegang dan licin, Fang-Fang lalu memasukkan paksa penis mangsanya yang sudah begitu menjijikan itu ke dalam pantatnya.
Setelah masuk sempurna, Fang-Fang mulai menggenjot sambil mengencangkan otot duburnya. Zi Hao yang sudah hampir mati hanya bisa menjerit lemah ketika digenjot Fang-Fang. Rasa sakit luar biasa karena kencangnya otot dubur Fang-Fang membuatnya mulai meronta lemah. Kondisi mengenaskan Zi Hao makin membuat Fang-Fang terangsang dan dia dengan beringas menggenjot mangsanya itu berjam-jam lamanya.
Setelah puas, dia pun bangun dari badan Zi Hao yang sudah pingsan dari tadi dan pergi keluar ruangan. Dia pun kembali mengunci Zi Hao di sana.
Hari ke-10. Fang-Fang hari ini juga masuk dalam kondisi telanjang bulat. Dia membawakan kotorannya dalam piring dan juga minyak pelumas. Kali ini Zi Hao memakan dengan lahap. Rupanya Zi Hao sudah hampir menjadi gila.
Setelah demikian lama disekap di sana, badan Zi Hao juga mengalami penyusutan drastis. Mukanya pun mengecil dan tatapan matanya sudah kosong. Badannya sudah penuh daki dan mulutnya sudah membusuk.
Namun Fang-Fang tanpa rasa jijik dan belas kasihan hari ini berencana untuk bersetubuh dengan Zi Hao.
Fang-Fang: Hari ini elu akan merasakan lobang cinta gua.
Fang-Fang lalu menaiki badan Zi Hao. Dikocoknya sebentar penis Zj Hao dengan minyak pelumas aprosidiak itu agar tegang. Setelah penis Zi Hao kembali menang paksa, Fang-Fang mulai menaiki badan Zi Hao dan memasukkan batangnya ke dalam vaginanya. Setelah masuk sempurna, Fang-Fang mulai menggenjot mangsanya.
Rupanya otot vagina Fang-Fang jauh lebih kencang dari duburnya. Zi Hao menjerit dan meronta kesetanan di bawah badan Fang-Fang, tapi Fang-Fang malah mengambil kedua tangan Zi Hao dan memaksanya memainkan payudaranya yang besar sementara Zi Hao digenjot.
Teriakan nikmat Fang-Fang dan jeritan Zi Hao terdengar bergema di ruangan sempit itu seraya Fang-Fang terus menggenjot berjam-jam Zi Hao yang sudah seperti mayat hidup itu.
Setelah puas, Fang-Fang pun kembali mengunci mangsanya yang sudah pingsan itu di ruangan kematian itu.
Hari ke-11, seperti biasa Fang-Fang menaruh mangkok kotoran dan gelas kencing itu di lantai, yang kemudian dimakan dengan lahap oleh Zi Hao. Setelah sekian lama dikurung di dalam WC dan hanya diberi makan kotoran dan minum air kencing Fang-Fang, badan Zi Hao menjadi begitu kurus sampai hanya terbalut kulit.
Fang-Fang lalu mengeluarkan minyak pelumas aprosidiak ya dan mulai melepas pakaiannya. Hari ini ingin kembali bersetubuh dengan Zi Hao seperti kemarin. Namun hari ini penis Zi Hao rupanya tidak kuat untuk tegak lagi walau sudah diberi banyak pelumas aprosidiak.
Fang-Fang langsung naik pitam. Dia kesal karena dirinya sudah melepas pakaiannya tapi mangsanya ini tak bisa disetubuhi. Dia lalu keluar untuk mengambil separuh hak tingginya. Setelah itu dengan kejinya Fang-Fang menginjak-injak sekujur tubuh Zi Hao dan juga kemaluan Zi Hao dengan sepatu hak tinggi yang runcing itu.
Fang-Fang: Dasar cowok letoy! Mati aja lu!
Fang-Fang tanpa ampun terus menghujani Zi Hao dengan injakan. Sekujur tubuh Zi Hao sampai kemaluannya sudah memar dan berdarah. Beberapa giginya pun sudah patah. Zi Hao hanya bisa menangis lemah dan memohon ampun namun tidak kuasa melawan. Fang-Fang makin ganas menginjaki dan mulai menendangi mangsanya itu sambil tertawa histeris. Cairan kewanitaannya mulai luber keluar karena terangsang melihat mangsanya hampir mati disiksa olehnya.
Akhirnya, setelah dua jam diinjak-injak dan ditendangi tanpa henti, tiba-tiba badan Zi Hao mengejang dan mulutnya mengeluarkan busa. Rupanya badan Zi Hao tak sanggup lagi bertahan dari siksaan Fang-Fang. Zi Hao meregang nyawa karena rasa sakit ditambah kekurangan nutrisi dan cairan.
Fang-Fang pun kembali orgasme ketika melihat Zi Hao tak bergerak lagi. Dia tersenyum sinis melihat mayat Zi Hao tergeletak di bawahnya penuh belepotan kotoran dan air kencing.
Fang-Fang lalu keluar dari wc itu dan membiarkan mayat itu tergeletak di dalam sana sampai membusuk dan habis menjadi tulang belulang. Seluruh pakaian dan barang bawaan Zi Hao sudah dibakar oleh Fang-Fang agar tak ada jejak.
Setelah mengeksekusi Zi Hao, Fang-Fang pun langsung bertemu para anggota geng psikopat itu untuk membagikan keberhasilannya.
