Himari Sang Ratu Kunoichi (Bagian 3)
Selama beberapa tahun, Himari terus merekrut dengan agresif para wanita yang tertindas yang kemudian dilatih menjadi mesin pembunuh berwujud wanita cantik. Seiring waktu pula, klan Himari makin berkembang dan menjadi magnet bagi para wanita lain haus darah di seantero negeri. Sarang Himari dengan cepat juga menjadi besar dengan banyak ruangan baru karena beberapa dari para kunoichi itu ada yang merupakan janda kaya yang menyumbang untuk sarang Himari.
Setelah beberapa tahun membunuh mangsa mereka langsung di tempat, hari ini mereka resmi membawa seorang tahanan pria ke sarang mereka. Himari memerintahkan metode baru untuk perlahan menyiksa mangsa mereka sampai mati.
Di depan para kunoichi rekrutan baru Himari, mangsa pertama kelompok kunoichi itu akan dieksekusi di dalam sarang mereka. Pria tangkapan mereka bernama Tenzo. Tenzo adalah seorang mucikari terkenal di desa jauh. Dia sedang sangat sial karena berkelana sendirian dan kereta kerbaunya terjebak di lumpur dekat sarang kunoichi haus darah itu. Tak butuh waktu lama bagi para kunoichi itu untuk menculiknya ke sarang mereka.
Di tengah aula besar itu, Tenzo diikatkan dengan kedua tangan tergantung ke atas terikat dengan akar pohon yang memang tergantung di langit-langit aula itu. Kedua tangan dan kedua kakinya dalam posisi dirapatkan dan dililitkan melingkar dengan akar pohon secara amat kuat sampai Tenzo merasa tangan dan kakinya akan lepas.
Walau kesakitan dan ketakutan, karena dirinya telanjang bulat dan dikelilingi banyak wanita, darah lelaki Tenzo berdesir dan penisnya pun perlahan setengah ereksi. Tenzo membayangkan dirinya akan diperkosa para wanita bertubuh seksi di ruangan itu, namun dia tak pernah membayangkan bahwa dirinya akan mengalami siksaan bak neraka sampai mati di sarang mereka. Salah satu kunoichi itu lalu mendekati Tenzo dan memaksa Tenzo untuk menelan sebotol besar ramuan laknat yang diracik para wanita pembunuh itu.
Ramuan khusus ini baru saja berhasil dibuat oleh para kunoichi itu setelah mereka menemukan tanaman misterius yang diimpor Himari dari negeri jauh. Setelah waktu lama, tanaman ini akhirnya berhasil dibudidayakan oleh para kunoichi itu di dalam sarang mereka. Ekstrak dari akar tanaman ini ada yang diolah untuk dijadikan biang parfum aprosidiak dan ada yang dijadikan serbuk untuk ramuan kejantanan yang dipakai para kunoichi itu untuk merangsang pembentukan sperma dan mengalirkan darah tanpa henti ke batang kemaluan mangsa mereka. Hanya dosis sedikit saja dari ramuan ini tertelan akan membuat batang kemaluan pria ereksi selama berjam-jam tanpa bisa loyo. Sedangkan dosis yang diberikan para kunoichi itu ke Tenzo adalah 10x dosis normal.
Setelah isi botol itu habis diminum oleh Tenzo, sontak saja efek ramuan itu langsung bekerja memproduksi sperma dan mengalirkan darah ke batang penis Tenzo sehingga batang Tenzo tanpa bisa ditahan ereksi sempurna. Sebentar kemudian, lidah Tenzo pun terjulur keluar bagai anjing dan liurnya menetes. Pikirannya langsung blank karena rasa horny yang tak tertahankan. Terlihat pula sedikit air maninya luber keluar tanpa batang penisnya disentuh sama sekali. Tenzo mulai memohon dan meminta para wanita itu mengeluarkan air maninya.
Himari dan para kunoichi itu tersenyum jahat dari balik penutup mulut mereka melihat kondisi Tenzo yang seperti anjing. Dengan aba-aba Himari, seluruh kunoichi di ruangan itu termasuk Himari melepas pakaian dan penutup mulut mereka. Total ada 34 wanita haus darah dan haus seks di ruangan itu yang akan memperkosa Tenzo.
______________________________
Sudah 4 jam Tenzo disetubuhi dengan posisi berdiri oleh para wanita iblis itu. Surga seks yang awalnya dirasakan Tenzo sudah menjadi neraka sejak beberapa jam yang lalu. Kemaluannya dipaksa dengan kasar untuk terus ejakulasi tanpa jeda oleh para kunoichi itu. Bila efek ramuan itu sedikit berkurang, maka Tenzo akan kembali dicekoki ramun laknat itu agar penisnya tegang kembali.
Para kunoichi itu menyetubuhi Tenzo dalam posisi berdiri secara bergantian. Kaki mereka mengangkang untuk memasukkan batang penis Tenzo ke dalam vagina mereka. Terkadang juga mereka memanjat tubuh Tenzo untuk kemudian melakukan hubungan badan dengan posisi duduk di atas batang penis Tenzo. Ketika salah satu kunoichi menyetubuhi Tenzo, kunoichi yang lain juga ikut merangsang Tenzo misalnya dengan meraba-raba seluruh tubuh Tenzo, memainkan pentil, mengulum biji pelir, memasukkan jari ke lubang anus, atau melumat bibir Tenzo. Jeritan dan tangisan Tenzo yang bercampur dengan desahan nikmat para kunoichi itu terdengar sampai keluar sarang mereka. Tenzo terus memohon agar mereka berhenti menyetubuhinya, namun mereka semua hanya tertawa-tawa histeris sambil makin intens menggenjot Tenzo. Himari sendiri hanya menonton saja sambil bermasturbasi melihat mangsanya diperkosa tanpa henti oleh para anak buahnya.
___________________________
Setelah memasuki jam ke-8, para kunoichi itu mulai mengganti metode siksaan mereka. Sekarang hanya ada Himari dengan 6 orang anak buahnya saja. Sebagian besar dari para kunoichi lain sudah puas bercinta dengan Tenzo.
Tenzo pun dilepaskan dari ikatannya dan diturunkan dari gantungannya. Tanpa perlawanan berarti dari Tenzo, Tenzo kemudian dipaksa untuk terlentang di atas tanah sambil kedua tangan dan kedua kakinya dipegangi dengan sangat kuat oleh para kunoichi itu.
Himari lalu mendekati Tenzo dan kemudian dia menduduki mulut Tenzo dengan vaginanya. Himari menyuruh Tenzo untuk menjilati vaginanya sampai orgasme. Bila Tenzo tak berhasil membuat Himari orgasme, maka mereka akan menghukum Tenzo.
Malangnya, walau Tenzo sudah begitu agresif menjilati vagina Himari selama 15 menit, Himari sama sekali tak merasakan orgasme. Himari pun beranjak bangun dari mulut Tenzo. Dia lalu menyuruh salah satu anak buahnya mengambil satu ketel air mendidih untuk hukuman Tenzo. Tenzo yang begitu ketakutan memohon ampun sambil menangis pada Himari. Namun dengan sandal kayunya, Himari malah menendangi dan menginjak-injak wajah Tenzo dengan amat brutal sampai beberapa gigi Tenzo lepas.
Tak berapa lama, anak buah Himari kembali dengan membawa ketel berisi air mendidih. Himari pun mendekatkan ketel itu ke arah Tenzo yang sudah begitu ketakutan. Walau memberontak sekuat tenaga, Tenzo tak berhasil melepaskan dirinya dari kuncian para kunoichi itu.
Seorang kunoichi memegangi kepala Tenzo yang dari tadi terus menggeleng-geleng agar diam. Dengan kekuatannya, Himari lalu membuka paksa mulut mangsanya itu dan menuang seluruh isi ketel yang berisi air mendidih itu ke dalam mulut Tenzo. Seluruh mulut, lidah dan tenggorokan Tenzo terbakar habis oleh panasnya air itu. Rasa sakit bak neraka membuat Tenzo hampir kehilangan kesadarannya.
Setelah isi ketel itu habis, Tenzo pun tergeletak tak berdaya menahan kesakitan akibat panasnya air itu. Himari lalu memerintahkan anak buahnya untuk menyeret Tenzo ke ruangan budak seks. Di ruangan itu mereka boleh bercinta atau menyiksa Tenzo sepuasnya sampai Tenzo mati.
Setelah diseret ke ruangan budak seks, Tenzo yang sudah begitu lemah hanya dibiarkan tergeletak saja di sana. Secara bergilir, akan ada kunoichi yang masuk ke sana atau beberapa kunoichi sekaligus untuk mencekoki Tenzo dengan ramuan kejantanan lalu menyetubuhi Tenzo. Walau tak diikat, kekuatan Tenzo sama sekali tak sebanding dengan kekuatan para kunoichi itu sehingga mereka bisa dengan mudah memperkosa Tenzo. Karena efek ramuan laknat itu dan begitu haus seksnya para kunoichi itu, Tenzo terus dipaksa untuk bercinta dan mengeluarkan spermanya hampir tanpa istirahat, terkadang di dalam vagina mereka, terkadang di luar, atau ada juga kunoichi yang memasukkan sperma Tenzo ke dalam wadah kayu.
Tak puas hanya bercinta dengan Tenzo, beberapa dari para kunoichi bengis itu juga ada yang menyiksa Tenzo, mulai dari yang ringan sampai brutal. Tak terhitung banyaknya metode siksaan mereka pada pria malang itu. Yang terparah dari mereka misalnya menggigit lidah Kenzo sampai putus ketika sedang bercumbu, menusuk salah satu mata Tenzo dengan jarum sampai buta, memasukkan balok kayu yang sangat besar ke lubang anus Tenzo, atau menggigit sampai hancur salah satu biji pelir Tenzo.
_______________________________
Hanya kurang dari 2 hari disiksa dengan demikian brutal tanpa henti dan tanpa diberikan nutrisi apapun, Tenzo pun meregang nyawa di ruangan itu. Dirinya juga bermandikan kotoran, air kencing, air maninya sendiri ditambah cairan kewanitaan para kunoichi itu di sekujur tubuh dan wajahnya.
Mayat mengenaskan Tenzo hanya dibiarkan saja tergeletak di dalam ruangan itu sampai membusuk dan menjadi tulang belulang. Tenzo adalah mangsa pertama mereka yang mati setelah siksaan berhari-hari.