Himari Sang Ratu Kunoichi (Epilog)
Mangsa pria yang paling lama merasakan neraka dari klan kunoichi iblis ini adalah Miyamoto. Dia adalah salah seorang samurai tanpa tuan yang sangat malang tertangkap oleh Himari di gua latihan Himari. Walau melawan hebat, Miyamoto bukanlah tandingan Himari. Dalam duel sengit mereka, Himari dengan sabetan pedangnya yang amat kencang akhirnya berhasil menebas kedua pangkal lengan dan kedua pangkal paha Miyamoto sampai putus. Darah pun muncrat keluar begitu banyaknya sampai dengan cepat membanjiri tanah di gua itu. Miyamoto pun menggelepar tak berdaya sambil menjerit-jerit histeris merasakan kesakitan yang luar biasa.
Namun alih-alih menghabisi nyawa Miyamoto yang sudah lumpuh tak berdaya itu, Himari malah mengobati bekas luka Miyamoto agar dia tak mati kehabisan darah. Himari ingin membuat Miyamoto mati perlahan di sarangnya.
Setelah darah Miyamoto kering dan tak keluar lagi, Himari lalu melucuti seluruh pakaian Miyamoto sampai Miyamoto telanjang bulat. Lalu dia pun menggotong Miyamoto yang sudah terlihat seperti seonggok daging menuju ke sarangnya dan langsung ke ruangan tempat para kunoichi buang hajat. Himari berencana menjadikan Miyamoto sebagai toilet hidup untuk para kunoichi anak buahnya.
Miyamoto yang tahu dirinya akan dikubur di sana untuk menjadi toilet hidup terus memohon agar Himari mengampuninya saja karena dia sudah cukup menderita. Namun Himari dengan dingin melempar begitu saja tubuh Miyamoto yang sudah hilang setengah itu.
Himari lalu memanggil beberapa anak buahnya agar menggali lubang di sekitar sana untuk mengubur Miyamoto. Mereka pun lalu menggali tanah beberapa senti dalamnya dan seukuran tubuh Miyamoto sebagai tempat yang akan menjadi kuburan Miyamoto.
Setelah mereka selesai menggali tanah, Himari lalu mendapat ide untuk memakai batang kejantanan Miyamoto sebagai alat pemuas nafsu para kunoichi anak buahnya. Dia pun lalu menyuruh anak buahnya mengambil beberapa butir obat laknat racikan klan mereka dan memaksa Miyamoto menelannya. Hanya kurang dari semenit setelah obat itu ditelan, Miyamoto terbelalak melihat batang penisnya perlahan mengacung tegak walau dirinya tak terangsang sama sekali.
Obat laknat itu berfungsi mengalirkan aliran darah yang begitu banyak ke ujung penis sehingga memaksa penis mangsa mereka untuk terus ereksi sempurna walau penis itu tak disentuh sama sekali. Bahkan setelah ejakulasi sekalipun, penis mangsa mereka akan terus tegang selama efek obat itu masih ada.
Miyamoto pun sekarang dikubur di lubang tanah itu dengan hanya sedikit wajahnya terekspos dan batang penisnya yang mengacung tegak itu terekspos keluar beserta biji pelirnya. Karena Miyamoto sudah kehilangan seluruh lengan dan pahanya, dia sama sekali tak bisa kabur dari lubang tempat buang hajat para kunoichi itu. Dia hanya bisa meronta-ronta kesetanan dan bersuara tak jelas seraya Himari dan anak buahnya pergi meninggalkan dirinya di lubang hajat itu.
___________________________________
Tak berapa lama, masuklah seorang kunoichi ke dalam toilet itu. Melihat wajah dan kemaluan Miyamoto yang menyembul dari lubang hajat itu, dia paham bahwa ratu mereka akan menyiksa pria itu dengan menjadikannya toilet hidup.
Sambil tersenyum sinis, kunoichi itu lalu melepas celananya dan dia pun lalu buang hajat tepat di atas mulut Miyamoto. Miyamoto yang sudah terpasung di tanah itu terpaksa gelagapan menerima kotoran kunoichi itu.
Sambil berjongkok membuang hajat di mulut Miyamoto, untuk mengisi waktu kunoichi itu meremas-remas biji pelir dan mengocok batang penis mangsanya itu sampai tanpa bisa ditahan Miyamoto pun ejakulasi dan meluberkan air maninya. Di tengah-tengah penderitaannya, Miyamoto sempat menjerit nikmat merasakan sedikit sensasi orgasme di tangan kunoichi itu. Kunoichi itu hanya tersenyum kecut melihat wajah Miyamoto yang sudah penuh kotoran dan air kencingnya.
Walau sudah ejakulasi, namun karena pengaruh obat itu, batang itu tetap mengacung tegak seperti sebelumnya.
Kunoichi itu pun sudah selesai buang hajat. Dia lalu memaksa Miyamoto agar menjilati lubang dubur dan lubang vaginanya sampai bersih. Kunoichi itu menduduki mulut Miyamoto dan dengan terpaksa Miyamoto pun membersikan bekas kotoran dan air kencing kunoichi itu dengan mulutnya. Setelah beberapa saat, kunochi itu beranjak bangun. Dia pun memakai celananya kembali lalu pergi meninggalkan pria malang itu di sana.
Kunoichi pertama tadi hanyalah awal dari neraka Miyamoto. Tak berapa lama masuklah kunoichi kedua yang juga buang hajat di dalam mulutnya. Sama seperti kunoichi pertama, kunoichi kedua juga buang hajat sambil merangsang batang kejantanan Miyamoto hingga Miyamoto ejakulasi. Setelah selesai buang hajat, kunoichi kedua ini juga memaksa Miyamoto membersihkan dubur dan vaginanya. Kunoichi kedua itu lalu pergi dan beberapa menit kemudian masuklah kunoichi ketiga menyiksa Miyamoto sama seperti kunoichi pertama dan kedua.
Ketika kunoichi keempat masuk, Miyamoto mulai menangis dan menjerit-jerit histeris meminta mereka menghentikan siksaan mengerikan ini. Namun para kunoichi itu tak mempedulikan erangan Miyamoto dan terus saja menyiksa Miyamoto secara bergiliran. Miyamoto pun tanpa henti menjerit-jerit kesetanan merasakan neraka kotoran dan seks itu. Ironisnya, erangan penderitaan Miyamoto malah membuat para kunoichi psikopat itu makin terangsang untuk menyiksa Miyamoto.
Karena penis Miyamoto yang terus mengacung, para kunoichi iblis itu kadang juga memakai penis itu untuk melampiaskan nafsu mereka. Terkadang ada beberapa kunoichi sekaligus dalam satu waktu di mana salah satunya buang hajat sementara yang lainnya menyetubuhi Miyamoto.
Ketika batang penis Miyamoto mulai agak loyo, salah seorang kunoichi akan memaksa Miyamoto untuk menelan obat perangsang itu lagi agar penisnya terpaksa ereksi kembali.
Dalam sehari ini, Miyamoto sudah didatangi hampir setiap kunoichi di klan itu. Tanah tempat Miyamoto dikubur dan wajah Miyamoto dengan cepat belepotan kotoran, air kencing, sampai cairan kewanitaan para wanita itu. Selain itu, Miyamoto juga sudah puluhan kali muntah dan ejakulasi. Untuk menambah penderitaannya, Miyamoto hanya bisa kencing dan buang hajat langsung di tempat dia dikubur.
Karena lingkungan yang begitu kotornya, dalam sehari saja infeksi mulai terlihat di wajah Miyamoto.
Namun Himari dan para kunoichi itu memang berencana menyiksa mangsanya itu sampai mati perlahan. Mereka ingin tahu berapa lama Miyamoto bisa bertahan.
__________________________________
Selama dikubur, kondisi Miyamoto perlahan menjadi tak berbentuk lagi. Bahkan kondisi dalam tubuhnya pun makin parah karena selain hanya diberi makan kotoran, para kunoichi itu hampir tak membiarkannya tidur.
Di hari ketiga, beberapa orang kunoichi memutuskan untuk mencungkil kedua bola mata Miyamoto agar Miyamoto tak bisa lagi menikmati tubuh molek mereka.
Di hari keempat, jembutnya sudah botak tak bersisa karena dicabuti sedikit demi sedikit oleh para kunoichi itu.
Di hari kelima, setelah ratusan kali ejakulasi, penis Miyamoto sudah tak bisa mengeluarkan air mani sama sekali ketika ejakulasi tetapi hanya darah saja.
Di hari keenam, lidah Miyamoto dipotong oleh salah satu kunoichi yang tidak puas dengan jilatan Miyamoto ketika membersihkan kotoran di duburnya.
Di hari ketujuh, kedua biji pelir Miyamoto hancur karena diremas terlalu keras oleh salah seorang kunoichi.
Di hari ke-10, sekarang seluruh gigi Miyamoto sudah ompong karena hari demi hari dicabuti oleh para kunoichi itu.
Walau sudah hari ke-12, dalam kondisi seperti tanaman, Miyamoto terus dipaksa tanpa ampun untuk menghabiskan kotoran para kunoichi itu. Kulit dan daging wajahnya sekarang sudah banyak yang dimakan oleh belatung. Sekujur tubuhnya pun sudah hancur karena infeksi yang parah. Muntahan Miyamoto pun hanya keluar darah saja karena kondisi dalam tubuhnya yang sudah begitu rusak karena hanya makan kotoran para kunoichi selama itu.
Namun tanpa rasa jijik dan kasihan sedikit pun, para kunoichi itu dengan ganasnya tetap buang hajat dan bercinta dengan Miyamoto, memaksa mangsa mereka itu terus ejakulasi darah di tengah-tengah neraka itu.
Di hari ke-13 Miyamoto pun meregang nyawa karena tubuhnya sudah tak kuat bertahan dari penderitaan yang bagaikan neraka itu.
Setelah Miyamoto dipastikan mati, Himari lalu memotong batang penis Miyamoto yang masih mengacung itu beserta biji pelirnya yang sudah hancur untuk menjadi pajangan di kamarnya. Mayat Miyamoto lalu dikubur dengan tanah dan terus dibiarkan tetap di lubang itu sampai membusuk.
Para kunoichi itu kembali memakai lubang tempat buang hajat mereka yang lama yang terletak di sebelah mayat Miyamoto.