Di Sarang Kunoichi (Bagian 2)

Di sarang mereka ada seorang tawanan pria yang mati setelah menjadi budak seks para kunoichi ini selama lebih dari 1 minggu. Pria ini adalah teman Minoru yang bernama Nakahara. Pria malang ini memilih untuk menjadi budak seks para kunoichi itu ketimbang dibunuh di tangan mereka. Sama seperti Minoru, awalnya pria ini digantung dan kemaluannya dirangsang oleh salah seorang kunoichi. Ketika Nakahara akan klimaks, Himari memberikan penawaran pada Nakahara untuk berkhianat pada klannya dengan imbalan bisa menjadi budak seks para kunoichi itu.

Nakahara yang saat itu sangat ketakutan sekaligus horny langsung membocorkan lokasi persembunyian klannya. Setelah informasi itu bocor dari mulut Nakahara, Himari lalu memerintahkan salah satu kunoichi anak buahnya untuk mengecek kebenaran ucapan Nakahara.

Setelah kepastian informasi itu dibenarkan anak buahnya, Himari pun menepati janjinya. Nakahara diturunkan dari posisinya yang tergantung. Walaupun demikian, tangan dan kakinya masih terus diikat agar Nakahara tidak bisa melawan ataupun kabur.

Himari: Masukkan pria ini ke ruangan budak seks. Seperti biasa, dia akan kita pakai sampai mati. Bila dia menjadi gila atau impoten, kalian bisa langsung membunuhnya saat itu juga.

Dari 35 tawanan seks mereka sebelumnya, semuanya sudah mati dan sudah menjadi tulang. Nakahara adalah budak seks ke-36 mereka setelah lebih dari dua bulan sel itu kosong.

Para kunoichi sadis itu lalu memasukkan Nakahara ke satu sel yang cukup luas berukuran 4 x 3 meter. Pencahayaan di sel itu sangat remang dengan hanya ada sebuah lilin tergantung di dinding. Aroma di sel ini sangat menyengat dengan bau peju bercampur bau busuk kotoran juga samar bau anyir darah. Nakahara langsung muntah ketika baru sebentar saja di sana. Nakahara yang bugil dan terikat hanya bisa mengiba kepada para kunoichi itu untuk melepaskannya, namun tentu saja permohonannya sia-sia.

Setengah jam setelah Nakahara berada di ruangan itu, masuklah kunoichi pertama untuk bercinta dengan Nakahara. Kunoichi yang sudah telanjang itu langsung menaiki Nakahara. Batang penis Nakahara yang sudah cukup tegang itu pun dengan mulus masuk ke dalam vagina kunoichi itu. Hanya 5 menit digenjot kunoichi itu, batang penis Nakahara berdenyut dan kemudian mengeluarkan laharnya. Walau Nakahara sudah ejakulasi, kunoichi itu terus melanjutkan jepitan vaginanya dan terus menggenjot Nakahara sampai dirinya orgasme. Nakahara hanya bisa menjerit dan menggelinjang karena sensitifnya batangnya setelah ejakulasi. 

Baru setelah setengah jam berikutnya, kunoichi itu mengalami orgasme. Kunoichi itu pun berhenti menggenjot Nakahara dan bangkit dari atas badan Nakahara. Setelahnya kunoichi itu keluar dari sel meninggalkan Nakahara. Namun ini hanyalah awal dari neraka seks yang akan dialami Nakahara. Hanya kurang dari 15 menit kemudian, masuklah kunoichi yang kedua ke dalam sel itu. Untuk membuat penis Nakahara terus tegang, kunoichi kedua itu mencecoki Nakahara dengan sebotol ramuan ekstrak tanaman aprosidiak racikan klan mereka.

Setelah menelan ramuan itu, darah dengan cepat mengalir ke kemaluan Nakahara dan memaksa penisnya ereksi kembali. Setelah kemaluan Nakahara tegak, kunoichi itu pun melakukan percintaan dengan Nakahara sama seperti dengan kunoichi pertama.

Begitulah proses penyiksaan seks Nakahara. Dia terus menerus dicekoki obat kuat dan dipaksa bercinta hampir tanpa henti dengan para kunoichi itu. Dari dalam ruangan itu, jeritan teror dan mohon ampun Nakahara terdengar ke luar ruangan yang dibarengi dengan desahan nikmat para kunoichi itu.

_____________________________

3 hari berlalu...

Selama waktu ini, Nakahara sudah dipaksa klimaks ratusan kali oleh para kunoichi kejam itu. Dia juga dipaksa menelan air kencing dan makan kotoran para kunoichi itu. Karena hanya makan kotoran dan minum kencing, tubuhnya dengan cepat menjadi makin kurus. Terlihat pula tubuh dan wajahnya sudah belepotan cairan kewanitaan, kencing dan kotoran para kunoichi itu. Bau Nakahara pun sudah sangat busuk dan kondisinya begitu mengenaskan.

Selama penyiksaan, Nakahara hampir tidak dapat istirahat maupun tidur. Batang penis Nakahara yang tidak dapat loyo karena diberi obat itu tanpa henti terus dijadikan dildo oleh para kunoichi bejat tersebut. Di mata mereka Nakahara hanyalah sekedar objek seks publik untuk melampiaskan nafsu mereka.

Nakahara sudah bercinta dengan total 83 orang kunoichi di dalam sel itu, kecuali dengan Himari dan para kunoichi cilik. Terkadang para kunoichi itu datang sendiri, berdua, bertiga, sampai berempat.  Kadang kunoichi yang satu belum selesai bercinta dengan Nakahara, sudah datang kunoichi lainnya. Mereka pun sering berpesta seks orgy dengan budak seks mereka itu. Pria malang ini hanya bisa terus menjerit dan mengiba karena tidak tahan dengan neraka seks ini.

__________________________

Sudah lewat 1 minggu Nakahara menjadi dildo hidup bagi para kunoichi haus darah dan haus seks itu. Tubuh Nakahara sekarang sudah hanya seperti kerangka dibalut kulit. Tangan dan kakinya juga sudah mengecil. Dia juga sudah tidak bisa mengeluarkan suara lagi karena pita suaranya sudah putus.

Namun tanpa ampun para kunoichi itu terus menggenjotnya dan terus memaksanya makan kotoran dan minum kencing mereka. Bahkan ketika Nakahara tidur atau pingsan, para kunoichi itu tanpa henti terus menyetubuhinya.

Selama siksaan lebih dari 1 minggu ini, kemaluan Nakahara terus mengacung tegak karena pengaruh obat itu yang terus mengalirkan darah ke batang kemaluannya. Tiap ejakulasi Nakahara membuat batangnya terasa seperti disayat pedang. Ejakulasinya bahkan sudah bukan hanya mengeluarkan sperma, melainkan juga darah dan nanah.

Tidak perlu waktu terlalu lama, Nakahara akhirnya mati mengenaskan akibat kelelahan ditambah kurang nutrisi akibat hanya diberi air kencing dan kotoran para kunoichi itu. Selain selangkangannya yang penuh air mani dan darahnya, tubuh Nakahara juga sudah bermandikan kotoran, air kencing, cairan kewanitaan para kunoichi itu dari atas sampai bawah. Banyak koreng dan gangren juga iritasi di kulit Nakahara karena begitu joroknya tubuhnya. Beberapa bagian tubuh Nakahara pun sudah bolong akibat dimakan oleh kutu dan binatang kecil lainnya.

Lantai ruangan itu penuh dengan muntah, kotoran, peju, darah, nanah dan kencing Nakahara. Bau ruangan itu begitu menyengat sehingga orang biasa tidak akan kuat berada di sana tanpa muntah.

Namun walau Nakahara sudah mati, para kunoichi itu lanjut memakai mayat Nakahara sebagai objek seks mereka selama 2 hari berikutnya. Penis Nakahara tidak dapat ejakulasi lagi karena otot-ototnya sudah mati, bahkan biji pelirnya pun sudah kempis seperti anggur hancur. Hanya batang kemaluannya yang masih terus tegang mengacung akibat pengaruh obat itu sebelum kematiannya. Sisa aliran darah Nakahara mengalir ke ujung kemaluannya dan mampet di sana. 

Setelah lewat 2 hari, bau mayat Nakahara menjadi terlalu menyengat dan belatung sudah mulai muncul. Para kunoichi itu pun berhenti melakukan nekrofilia itu. Mayat Nakahara yang sudah hampir tanpa daging itu akhirnya ditinggalkan mereka dan dibiarkan membusuk sampai menjadi kerangka di dalam sel itu.

Hal seperti ini sangat biasa dilakukan oleh para wanita iblis itu. Para kunoichi itu sering memaksa para pria klimaks ketika dalam proses mencabut nyawa mereka.  Para pria malang itu hanya bisa menyaksikan tubuh mereka dicabik-cabik oleh seorang kunoichi sembari disetubuhi oleh kunoichi temannya. Bahkan ketika sudah mati pun, mangsa para kunoichi itu masih akan terus digenjot sampai para kunoichi itu puas.

Postingan populer dari blog ini

Disiksa 4 Sekawan (Bagian 3)

Disiksa 4 Sekawan (Bagian 4)

Himari Sang Ratu Kunoichi (Bagian 3)