Diari 4 Cewek Psikopat (Bagian 3)
Fei Lin adalah wanita penggemar anjing. Sejak kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan mobil, dia hidup sebatang kara karena dia anak tunggal dan tidak memiliki saudara dan kerabat yang ingin mengadopsinya. Selama bertahun-tahun lebih dia hidup ditemani anjing-anjingnya. Fei Lin masih bisa kuliah dan hidup normal karena warisan orang tuanya, yaitu sebuah rumah di pinggir distrik kota. Akibat terlalu lama bergaul dengan anjing-anjing, Fei Lin menjadi introvert dan tidak suka pada manusia.
Mangsa Fei Lin paling malang habis dimakan oleh anjing-anjingnya. Kisah ini terjadi karena Fei Lin ingin bersaing untuk mendapatkan predikat wanita tersadis di antara ketiga temannya yang lain. Karena sangat ingin memenangkan pertandingan ini, dia pun mencoba menjebak seorang pria ke rumahnya.
Mei Zu lalu memasang iklan jebakan untuk mencari pengadopsi anjing-anjingnya. Ketika di rumahnya, para pengadopsi itu lalu digoda oleh Mei Zu untuk bersetubuh dengannya, dengan syarat mereka harus menjadi anjingnya selama beberapa hari. Hampir semua pria tersebut akhirnya menolak ajakan Fei Lin, namun ada beberapa pria masochist yang terjerat iklan itu dan rela menjadi anjing Fei Lin.
Pria yang dipilih Fei Lin selalu gelandangan yang sudah tak punya siapa-siapa lagi karena Fei Lin tidak mau kejahatannya diketahui polisi. Pria malang yang dipilih Fei Lin harus mau tinggal di kandang khusus yang berbentuk kerangkeng, lalu makan makanan anjing, untuk kemudian malamnya bersetubuh dengan Fei Lin.
Setelah beberapa hari dipakai Fei Lin, pria tawanan Fei Lin tidak tahan dan akan memohon untuk dilepas. Namun dia akan disuruh untuk memilih batang penisnya diparut dengan parutan atau biji pelirnya digigit oleh Fei Lin sampai hancur. Namun pada kenyataannya Fei Lin melakukan kedua-duanya. Para gelandangan itu lepas dari rumah Fei Lin dalam kondisi tanpa kemaluan dan sudah hampir mati.
Setelah beberapa bulan, Fei Lin sudah berhasil menyiksa total 4 pria. Tapi rupanya Fei Lin ingin menyiksa mangsanya lebih kejam dari itu. Dan akhirnya Fei Lin pun terpikir ide untuk membuat pria siksaannya dimakan oleh anjing-anjingnya.
Pria terakhir yang terjebak iklan itu bernama Cho Bao. Dia akhirnya disiksa Fei Lin sampai menemui ajalnya. Cho Bao awalnya datang ke rumah Fei Lin karena ingin mengadopsi anjing. Namun sesampainya di sana, Cho Bao ditawari Fei Lin untuk menjadi anjingnya. Melihat keindahan tubuh Fei Lin, Cho Bao pun setuju dengan tawaran Fei Lin untuk menjadi anjing Fei Lin selama beberapa hari dengan imbalan seks di hari terakhir.
Rupanya ini awal dari mimpi buruk Cho Bao. Setelah disuruh melepaskan semua pakaiannya, kedua tangan dan kaki Cho Bao diborgol dan dia dipaksa berjalan seperti anjing, Cho Bao diperintahkan Fei Lin untuk berjalan menuju kandang anjing yang sudah disiapkan. Cho Bao tidak pernah menyangka akan ditempatkan Fei Lin di kandang bersama dengan anjing-anjing lainnya.
Fei Lin: Sekarang kamu jadi anjingku dan akan tinggal di kandang ini.
Cho Bao sangat kaget mendengar itu. Dia pun mulai berkeringat dingin dan sadar dirinya sudah dijebak. Dia pun berusaha berdiri untuk menyerang Fei Lin.
Cho Bao: Lepasin gua cewek jalang!!. LEPASINNNN GUAAA!!
Fei Lin dengan mudahnya mendorong jatuh Cho Bao yang terborgol kedua tangan dan kakinya.
Fei Lin: Eh kamu itu adalah anjingku! Nurut atau mati!
Cho Bao: GYAHHH!!
Cho Bao terus berusaha melawan Fei Lin, namun dirinya yang terborgol bukan tandangan Fei Lin. Dia pun akhirnya terpaksa masuk ke kandang anjing itu.
Di sana sudah menunggu puluhan anjing berbagai jenis. Fei Lin lalu mengunci pintu kandang. Cho Bao pun menggedor-gedor pintu kandang karena ketakutan. Dia berteriak-teriak minta tolong. Tapi karena kandang itu terletak di basement rumah Fei Lin, tidak ada seorang pun yang mendengar teriakannya.
Fei Lin: Nikmatin malam pertama elu dengan anjing-anjing gua. Mereka kesepian butuh pejantan hehehe...
Fei Lin pun meninggalkan Cho Bao di kandang bersama dengan anjing-anjing tersebut.
Ada banyak sekali jenis anjing di sana, mulai dari pudel, chihuahua, terrier, labrador, akita, husky, buldog, pitt bul, dan banyak lagi. Total ada 30 lebih anjing betina di dalam kandang itu.
Anehnya anjing-anjing tersebut sangat jinak dan tidak menggigit Cho Bao. Walau sepanjang malam itu dia sangat ketakutan, akhirnya Cho Bao pun tertidur sambil dirinya diendus-endus oleh anjing-anjing Fei Lin.
____________________________
Paginya...
Fei Lin mendatangi Cho Bao di kandangnya.
Fei Lin: Biasa pagi-pagi gua lepas beberapa anjing gua ke halaman. Tapi gua ga mau elu kabur, jadi kandang akan tetep gua kunci. Ini jatah elu hari ini.
Dengan nampan dorong, Fei Lin membawa banyak sekali mangkok yang berisi makanan anjing dan air. Dia lalu menunduk dan memasukkan mangkok-mangok itu melalui sela-sela pintu kandang. Cho Bao yang sudah kelaparan terpaksa memakan makanan anjing itu dan minum air yang diberikan Fei Lin. Anjing-anjing lainnya juga ikut makan dan minum bersama-sama dengan Cho Bao.
Fei Lin: Buat hiburan elu, elu bisa nonton gua ngeseks dengan anjing-anjing gua.
Fei Lin membuka sedikit pintu tempat dia masuk, dan 10 lebih anjing pejantan mulai dari herder sampai labrador mengerubungi Fei Lin. Fei Lin lalu melepas seluruh pakaiannya dan mulai bersetubuh dengan pejantan-pejantan itu.
Cho Bao tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Di depan matanya dia mentaksikan adegan seks bestiality. Fei Lin lalu membungkuk, dan anjing pertama mulai memasukkan batangnya ke dalam vagina Fei Lin. Terdengar desahan-desahan nikmat dari mulut Fei Lin ketika dia digenjot anjing itu. Setelah beberapa saat, anjing itu mengeluarkan air maninya ke dalam lubang Fei Lin, dan dilanjutkan oleh anjing kedua.
Cho Bao yang melihat persetubuhan itu sangat jijik, tapi penisnya tak terasa juga ikut tegang.
Fei Lin: Ahhh... ahhhhh... Ini kenapa gua suka anjing, cuma titit mereka yang bisa muasin gua... Ahhhhh...
Sambil disodok dari belakang, tangan kanan Fei Lin lalu mengocok penis anjingnya yang lain. Anjing tersebut melenguh keenakan karena kocokan majikannya. Ejakulasi air mani anjingnya yang keluar disemprotkan ke mukanya lalu dijilatinya. Sementara anjing lainnya menikmati kuluman Fei Lin. Sperma anjingnya yang muncrat ditelan habis oleh Fei Lin.
Fei Lin juga memberikan titjob dan footjob pada anjing-anjing itu layaknya mereka manusia. Semua anjing Fei Lin terlihat sangat menyukai aktivitas seksual ini dengan majikannya.
Setelah setengah jam melakukan gangbang berbagai posisi dengan anjing-anjingnya, Fei Lin lalu melirik ke arah Cho Bao, yang dengan tangan terborgol sedang onani menonton bestiality seks di depannya. Fei Lin menyuruh Cho Bao menyetubuhi anjing-anjing betina di kandangnya.
Fei Lin: Daripada sperma kau buang ke lantai, mending setubuhi betina-betina itu. Kalo ga mau, gua tinggal bersiul dan mereka akan memakan habis badanmu hahaha!
Cho Bao yang sedang dikelilingi anjing-anjing sangat ketakutan. Dia pun dengan terpaksa mulai melakukan perintah Fei Lin. Dengan segan dia mulai memasukkn penisnya yang sudah tegang itu ke dalam vagina salah satu betina dan mulai menyodok-nyodokkan penisnya. Sementara di dalam kandang Cho Bao menyetubuhi anjing-anjing betina itu, di luar kandang Fei Lin masih asyik bersetubuh dengan pejantan-pejantan.
Setengah jam kemudian, Fei Lin pun puas bersenggama dengan anjing-anjingnya. Badannya sudah basah kuyup dengan keringat dan air mani dari para pejantan itu. Sekarang dia menonton Cho Bao yang sedang bercinta dengan anjing-anjing betinanya. Fei Lin pun mulai bermastubasi melihatnya.
Setelah 20 menit lagi bersetubuh dengan anjing, akhirnya Cho Bao pun ejakulasi di lubang seekor anjing pudel. Batang penisnya agak lemas setelah ejakulasinya. Dia pun merasa sangat jijik melakukan tindakan laknat ini.
Melihat Cho Bao berhenti, Fei Lin pun tertawa.
Fei Lin: Hahaha... Kamu tak tahu? Anjing-anjing ini iri kalo cuma satu yang kau puasin. Daripada kau mati di dalam dicabik-cabik mereka, mending cepetan buat titit elu ngaceng lagi.
Rupanya anjing-anjing betina itu sedang sangat birahi. Mereka mulai mengendus-endus Cho Bao.
Cho Bao begitu takut karena beberapa anjing mulai menggigiti badannya yang tanpa pertahanan itu. Dengan ketakutan dia pun mengocok penisnya agar tegang kembali. Karena adrenalin yang kuat, penisnya pun tegak kembali dan kali ini dia mulai menyetubuhi seekor labrador betina.
10 menit kemudian, ejakulasi keduanya muncrat di dalam vagina labrador itu. Penisnya sudah lemas namun anjing-anjing betina itu masih berahi padanya.
Fei Lin: Hahaha... Masih puluhan lagi anjing gua mau sperma elu di dalam mereka. Ayo cepet ngaceng lagi.
Cho Bao yang ketakutan lalu mulai memaksa penisnya ereksi lagi dan melanjutkan seksnya dengan anjing-anjing itu. Namun akhirnya setelah ejakulasi ke-6, Cho Bao benar-benar sudah tidak sanggup lagi melanjutkan.
Walau dia berusaha sekuat tenaga mengocok penisnya, namun penisnya tidak kunjung tegang. Hanya 5 menit kemudian, anjing-anjing betina yang sedang birahi itu sudah tidak sabar dan mulai menggigiti dengan ganas badan Cho Bho.
Cho Bao: HYYYYYAHH!! TOLONG!! TOLONNGGG GUAAA!!
Fei Lin: Ahahaha!! Begitulah cewek kalo lagi birahi. Kalo kaga nuruti kemauan mereka, kau mati ahahaha!!
Terkaman anjing-anjing itu makin ganas. Seluruh bagian tubuh Cho Bao pun diterkam dan dicabik-cabik oleh anjing-anjing itu.
Darah Cho Bho muncrat seperti air mancur membanjiri kandang itu. Teriakan histeris kesakitan dan minta tolong Cho Bao terdengar sangat nikmat di telinga Fei Lin.
Cho Bao: GYYYYYAHHHHH!! AMPUNNNNN!! AARRRGGHHH!! GYYYAAHH!! AMPUNNNN!!
Melihat pemandangan itu, Fei Lin makin intens bermasturbasi sambil melihat tubuh Cho Bao dicabik-cabik oleh anjing-anjingnya. Cairan kewanitaannya muncrat berkali-kali di tengah jeritan histeris Cho Bao.
Setelah setengah jam tubuh Cho Bao dimangsa oleh anjing-anjing Fei Lin, sekarang tubuh Cho Bao sudah hampir menjadi kerangka dan wajahnya sudah tak bisa dikenali lagi. Cho Bao pun mati dengan sangat mengenaskan.
Setelah puas melihat mangsanya mati, Fei Lin lalu pergi keluar dari basement itu dan membiarkan tulang belulang Cho Bao berserakan di dalam kandang itu.
Semua jejak Cho Bao, mulai dari baju sampai tas yang dibawanya, lalu dibakar oleh Fei Lin. Beruntung bagi Fei Lin, Cho Bao hidup sebatang kara sehingga tak ada yang melaporkan kehilangannya. Tujuan Cho Bao mengadopsi anjing sebenarnya adalah untuk menemaninya. Namun dia tak menyangka dirinya menemui ajalnya di kandang Fei Lin.
Setelah sukses mengeksekusi Cho Bao, Fei Lin pun membagikan kisah horor ini ke ketiga teman psikopat lainnya. Karena begitu mengerikannya siksaan Fei Lin, ketiga teman psikopatnya sampai orgasme membayangkan penderitaan Cho Bao sebelum ajal.