Di Sarang Kunoichi (Epilog)

Klan kunoichi Himari adalah klan terkejam di seluruh Jepang kuno. Para wanita bejat dari berbagai penjuru Jepang datang ke sana untuk menjadi anggota klan Himari. 

Namun syarat utama untuk masuk ke dalamnya begitu berat.

Syarat pertama adalah mereka harus mampu menangkap seorang pria hidup-hidup ke hadapan Himari. Setelah itu pria tersebut harus dibunuh di hadapan Himari.

Syarat kedua adalah mereka harus membuat perjanjian darah bahwa mereka semua sudah menjadi saudari yang tidak terpisahkan. Artinya setelah mereka masuk ke dalam klan Himari, tidak ada jalan bagi mereka untuk keluar dari sana selain mati. 

Syarat terakhir adalah mereka harus meninggalkan semua hubungan dengan orang yang mereka kenal. Para kunoichi itu bahkan tidak diperbolehkan untuk memiliki anak. Kunoichi yang hamil diharuskan menggugurkan kandungannya. Gagal melakukannya artinya kematian bagi mereka.

Himari mengontrol klannya dengan tangan besi dan kekejaman absolut sehingga membuat para kunoichi itu menjadi mesin pembunuh tanpa emosi dalam wujud wanita cantik. Bagi mereka membunuh pria sama seperti membunuh babi saja.

Sarang mereka adalah sebuah bangunan kayu yang di atasnya tumbuh pohon raksasa sehingga secara sepintas tidak terlalu terlihat. Sarang kunoichi ini begitu besar dengan banyak ruangan di dalamnya, mulai dari ruang penyiksaan, ruang sel khusus, ruang budak seks, dapur, aula, gudang, ruang makan, toilet, taman, kebun, kandang hewan, ruang latihan, mes para kunoichi, sampai kamar tidur ratu kunoichi.

_________________________________

Bentuk penyiksaan para kunoichi biasanya tunggal atau gabungan dari siksaan mental, lalu berikutnya adalah siksaan seks dan siksaan fisik sampai mutilasi. 

Beberapa dari mangsa mereka ada yang menjadi dildo hidup yang dipakai beramai-ramai atau ada yang menjadi toilet manusia sampai ajalnya tiba. Namun beberapa mangsa yang tidak cukup beruntung hanya dikurung di dalam sel sampai mati tanpa makanan dan minuman sama sekali.

Metode penyiksaan mereka bervariasi, misalnya menendangi biji pelir, menggantung, mencambuk, menyayat anggota tubuh, atau menjadikan mangsanya sebagai samsak di ruang latihan mereka.  Ada yang melemparkan mangsanya ke dalam kolam yang berisi ribuan laba-laba beracun. Ada yang memberi ramuan beracun yang membuat mangsanya tak bisa bernafas. Ada juga yang mengikat mangsanya di atas pohon selama berhari-hari.

Namun yang paling ditakuti adalah metode mereka yang tanpa segan memutilasi tubuh korbannya sambil membiarkan mangsanya tetap hidup. Pada kasus tertentu, mangsa-mangsa yang masih bisa bertahan lama setelah dimutilasi akan diberikan siksaan penghabisan yaitu direbus hidup-hidup dengan air mendidih.

Akhir-akhir ini para kunoichi itu semakin sering menyiksa perlahan lalu memutilasi mangsa mereka untuk menanamkan teror pada lawan-lawan mereka.

Walau klan kunoichi itu sangat kejam, ada beberapa pria yang diam-diam ingin disekap dan di-gangbang oleh para kunoichi itu walau nyawa mereka taruhannya. Namun begitu pria itu disekap di dalam sarang mereka, maka dia akan tersadar buruknya keinginannya ketika dia merasakan siksaan para kunoichi itu yang di luar batas perikemanusiaan.

____________________________

Takauji adalah pemerkosa kambuhan yang sudah memperkosa puluhan wanita sampai anak kecil. Dia sangat meresahkan karena membuat banyak desa tidak aman. 

Klan Himari pun mentarget Takauji. Di malam hari, para kunoichi itu menaruh jebakan dengan memancing Takauji untuk mengejar salah satu kunoichi yang menyamar sebagai wanita yang akan diperkosa sampai tengah hutan dekat sarang mereka.

Tepat di tengah hutan, Takauji langsung disergap 3 orang kunoichi teman dari kunoichi yang dikejarnya. Takauji berusaha meronta hebat dan menjerit-jerit namun dengan cepat tubuhnya langsung dipiting dan kaki dan tangannya dipatahkan satu per satu oleh para kunoichi itu agar Takauji tidak bisa melawan.

Takauji menjerit histeris akibat rasa sakit luar biasa ketika tulang tangan dan kakinya patah. Setelah memastikan Takauji lumpuh total, mereka pun berhenti menyiksa Takauji. Takauji yang sudah tidak bisa berdiri lagi maupun menggerakkan tangannya sama sekali dibopong oleh para kunoichi itu ke dalam sarang mereka untuk kemudian diseret ke hadapan Himari.

Para tawanan pria yang berstatus pemerkosa akan menjalani hukuman mengerikan yaitu dijadikan pengantin Himari. Pengantin Himari tidak terbatas hanya satu pria, namun terkadang bisa beberapa sekaligus. Namun sekarang hanya Takauji saja yang menjadi pengantin Himari. Menjadi pengantin Himari hanyalah kata lain dari menjadi mainan pribadi Himari sampai mati.

___________________________

Sebelum dimasukkan ke dalam kamar Himari, Himari memberi izin 4 kunoichi penangkap Takauji untuk menyiksa dan menyetubuhi Takauji di aula itu sampai mereka puas. 

Mendengar izin Himari, keempat kunoichi itu pun membuka seluruh pakaian mereka dan juga penutup mulut mereka. Tubuh mereka yang molek seksi dan wajah mereka yang sangat cantik menutupi kebejatan para kunoichi haus darah itu. Dengan perlahan mereka berjalan menuju Takauji yang sedang tergelepar di tengah aula. Takauji sudah berkeringat dingin karena dia tahu dirinya akan mati di sana. Dia mengiba dan memohon ampun pada para kunoichi itu agar dirinya dilepaskan. Namun tentu saja permohonannya itu sia-sia belaka.

Takauji yang sudah pincang lalu ditelanjangi oleh 4 kunoichi itu. Badan polos Takauji dipertontonkan kepada para kunoichi itu. Batang penisnya yang kecil walau sudah setengah tegak terekspos dengan memalukan di hadapan mereka. Terdengar bisik-bisik dan tawa jahat dari mereka ketika mereka melihat kemaluan Takauji.

Keempat kunoichi itu lalu mulai merangsang kemaluan Takauji agar ereksi. Secara bergantian, biji pelir Takauji mulai diremas-remas dan batangnya dikocok dan disepong oleh para kunoichi itu. Mereka juga mencumbu Takauji dengan liarnya dan memainkan pentil Takauji. Walau dirangsang dengan agresif oleh 4 kunoichi itu, Takauji masih terus menjerit ketakutan dan menangis sambil mengiba agar dirinya jangan dibunuh.

Malangnya, naluri lelakinya tanpa bisa ditahan membuat batang penisnya perlahan tegang. Batang penisnya yang makin mengeras itu lalu disepong oleh salah satu kunoichi itu. Suara hisapan kunoichi itu menggema di aula itu sambil Himari dan para kunoichi lainnya dengan intens menonton mangsa mereka diperkosa. 

Karena ditonton begitu banyak wanita dan dirangsang sedemikian rupa, sekitar 5 menit disepong, Takauji pun tak bisa menahan ejakulasinya. Air maninya pun menyemprot begitu banyak di dalam mulut kunoichi itu. Tanpa membiarkan setetes pun air mani Takauji luber keluar mulut, kunoichi itu menelan semuanya tanpa sisa. Walau sudah orgasme, Takauji terus menangis dan menjerit karena tahu ini hanyalah permulaan siksaan mereka.

Kunoichi yang barusan menelan sperma Takauji memberi tanda kepada ketiga teman lainnya bahwa rasa sperma Takauji sangat nikmat. Tanpa basa-basi lagi, 3 kunoichi itu akhirnya juga ikut menghisap kemaluan Takauji secara bergantian. Takauji berteriak akibat kombinasi rasa nyeri dan geli karena batang kemaluannya begitu sensitif setelah ejakulasi tadi. Namun dengan tanpa perasaan, mereka terus menyepong kemaluan Takauji yang masih agak loyo itu.

Karena penis Takauji tak kunjung tegak, Himari dan para kunoichi lainnya beranjak meninggalkan aula itu untuk membiarkan Takauji diperkosa di sana oleh keempat kunoichi itu.

____________________________

12 jam sudah berlalu...

Tanpa obat perangsang apapun, Takauji dipaksa untuk ejakulasi tanpa jeda oleh 4 kunoichi itu. Mereka tidak hanya melakukan blowjob saja namun juga handjob, titjob, footjob sampai persetubuhan untuk memaksa batang Takauji untuk terus memuncratkan cairan kejantanannya. Takauji juga dipaksa menjilati kemaluan para kunoichi itu dan meminum air kencing mereka.

Karena sudah ejakulasi puluhan kali, kemaluan Takauji sekarang hanya bisa ejakulasi cairan bening bercampur darah saja. Air maninya benar-benar sudah habis dikuras oleh mereka.

Akhirnya, keempat kunoichi itu pun puas menikmati cairan kejantanan Takauji sampai tetes terakhir. Takauji yang terkapar lalu dimasukkan ke dalam semacam karung goni yang lalu ujungnya diikat kencang dengan akar pohon. 

Dari dalam karungnya, Takauji yang sudah lemas mulai meronta-ronta dan menjerit hebat, namun usahanya untuk keluar dari sana sia-sia saja. Karung yang berisi Takauji itu pun lalu dibawa keempat kunoichi itu ke hadapan Himari yang sedang berada di taman.

Himari lalu memerintahkan agar Takauji dibawa ke dalam kamarnya untuk dieksekusi di malam hari oleh dirinya.

Setelah para kunoichi itu menaruh Takauji di dalam kamar Himari, pria malang itu sepanjang hari hanya hidup di dalam karung. Dia terus meronta tak berdaya, menjerit, berteriak bahkan menangis.

_____________________________

Malam harinya...

Takauji akhirnya dikeluarkan Himari dari dalam karungnya. Tanpa basa-basi, Himari menyodorkan wadah kayu yang berisi kotoran manusia. Melihat itu, Takauji berusaha untuk kabur, namun Himari menjambak rambut Takauji dan menempelkan kepala Takauji ke dalam wadah kayu berisi kotoran itu. Himari memaksa Takauji untuk menghabiskan kotoran di wadah kayu itu. Sambil terisak, Takauji berusaha memakan kotoran manusia di hadapannya. Walau berkali-kali Takauji muntah, Himari terus dengan sadis menekan kepala mangsanya itu untuk menghabiskan kotoran di depannya.

Akhirnya setelah 20 menit siksaan neraka itu, kotoran di depan Takauji habis juga. Lantai tempat Takauji makan kotoran sudah penuh dengan muntah Takauji. Sedangkan mulut Takauji sendiri sudah kecoklatan karena belepotan kotoran manusia. Himari lalu menempelkan vaginanya tepat di mulut Takauji lalu dirinya buang air kacil ke dalam mulut Takauji.  Walau kesulitan bernafas, Takauji dengan terpaksa meminum habis cairan kencing Himari. Setelah memberi minum Takauji dengan kencingnya, Himari memaksa Takauji untuk menjilati bekas muntahannya di tanah itu. Takauji pun dengan terpaksa menjilati muntahnya di tanah itu.

Setengah jam kemudian, Himari menyuruh Takauji untik berhenti. Sekarang Himari akan membawa Takauji ke sesi percintaan. Namun karena batang Takauji sudah begitu loyo setelah diperkosa habis-habisan oleh empat kunoichi sebelumnya, Himari pun mencekoki mangsanya itu dengan banyak ramuan aprosidiak agar batangnya dapat tegang kembali untuk dipakai Himari. Obat iblis para kunoichi ini terbuat dari ekstrak tanaman misterius yang ditumbuhkan para kunoichi itu di kebun mereka. Obat ini bahkan bisa membangunkan batang penis pria yang sudah impoten. 

Dengan cepat ramuan itu bekerja menambah produksi sperma dan juga mengalirkan darah secara cepat ke batang penis Takauji. Ketika efek obat itu mulai bekerja, batang Takauji pun ereksi tanpa bisa ditahan. Hanya beberapa menit kemudian, batang Takauji pun tegang sempurna tanpa disentuh Himari sama sekali. Himari yang sudah horny lalu melepas seluruh pakaiannya sampai dirinya telanjang bulat. Himari pun bersiap untuk bercinta dengan pengantinnya ini.

__________________________

Terdengar jeritan dan tangisan Takauji dari dalam kamar Himari yang menggema keluar selama sesi percintaan mereka. Para kunoichi anak buah Himari tahu bahwa Himari bukan hanya seorang wanita yang kejam, tapi juga hiperseks yang senang melakukan berbagai posisi seks ekstrim dengan mengsanya. Beberapa posisi seks Himari bahkan dapat memaksa penis mangsanya untuk ejakulasi seperti air mancur namun tanpa kenikmatan sama sekali.

Setelah beberapa jam, sesi percintaan mereka pun selesai.

Himari pun melanjutkan dengan sesi mutilasi. Himari duduk di atas mulut Takauji dan memaksa Takauji untuk menjilati vaginanya sampai dirinya orgasme. Selama dirinya belum orgasme, Himari secara perlahan menyiksa Takauji dengan alat-alat penyiksaan yang ada di kamarnya. Penyiksaan itu mulai dari yang ringan seperti mencabut bulu kemaluan Takauji sampai yang berat seperti mencabut kuku atau gigi.

Sambil perlahan dimutilasi, Takauji dengan kesetanan menyapu lidahnya di kemaluan Himari untuk membuat ratu kunoichi itu orgasme, namun perlu waktu sejam untuk Himari mencapai klimaks. Setelah Himari orgasme, dia baru berhenti menyiksa Takauji yang tubuhnya sudah penuh luka dan babak belur. 

Himari lalu dengan dingin memasukkan kembali Takauji dengan paksa ke dalam karung dan mengikat karung tersebut. Himari pun mandi untuk membersihkan tubuhnya yang penuh dengn kotoran, air mani, dan darah Takauji. Setelah itu Himari tidur dengan karung itu berada di dekatnya sementara dari dalam karung itu Takauji terus menjerit-jerit kesetanan. Jeritan Takauji terasa seperti musik untuk Himari.

Proses siksaan ini akan terus dilakukan Himari pada mangsanya selama mungkin sampai mangsanya mati.

__________________________

Takauji baru 4 hari menjadi pengantin Himari, namun sekarang tubuhnya sudah kulit dan tulang saja dan otaknya sudah menjadi bubur akibat siksaan ekstrim yang dialaminya. Sekarang ketika dikeluarkan Himari dari karungnya, dia akan merayap seperti ulat ke arah Himari untuk sesi makan kotoran.

Selama disekap, Takauji membuang hajat dan kencingnya di dalam karungnya. Bila ada kotoran atau kencingnya yang belepotan di luar karung, maka Takauji akan dipaksa Himari untuk memakan kotoran dan meminum kencingnya sendiri. Hidup di dalam karung yang berisi kotoran dan kencing dengan cepat membuat Takauji hancur secara fisik dan mental.

Selama waktu ini, tanpa pernah memandikan Takauji, Himari tanpa jijik sedikit pun selalu melakukan hubungan intim dengan Takauji setiap malam yang dilanjutkan dengan memutilasi perlahan anggota tubuh Takauji.

Walau sudah dalam kondisi sangat mengenaskan, pengaruh obat laknat yang selalu dicekoki Himari memaksa penis malang itu untuk terus ereksi untuk memuaskan libido sang ratu kunoichi itu. Efek obat racikan para kunoichi itu begitu ampuh sehingga mampu membuat ereksi batang penis Takauji yang sebenarnya sudah bengkok dan patah akibat terlalu sering bersetubuh dengan posisi ekstrim.

_________________________________

Proses siksaan keji Himari secara konstan membuat Takauji hanya sanggup bertahan sehari lagi. Total 5 hari saja Takauji menjadi pengantin Himari sebelum Takauji meregang nyawa. Kondisi Takauji ketika mati sangatlah mengenaskan.

Takauji sudah kehilangan bola mata kirinya. Kedua gendang telinganya sudah tuli akibat ditusuk oleh jarum. Seluruh kukunya baik di kaki dan tangannya sudah tercabut semua dari akarnya. Beberapa jari di tangan dan kakinya sudah putus. Gigi Takauji hanya tersisa 4 gigi seri saja. Jembutnya sudah hampir habis dicabuti Himari, begitu juga rambut dan bulu di badannya. Sekujur tubuhnya juga penuh darah yang mengering akibat luka sayatan dan tusukan. Selain itu, tubuh Takauji juga penuh dengan kotoran dan nanah. Kematiannya terjadi akibat kombinasi dari rasa sakit yang tak terkatakan, infeksi penyakit, kehabisan darah, stres berat dan juga kekurangan nutrisi. 

Ketika Himari datang dan menemukan Takauji sudah menjadi mayat, tanpa rasa penghargaan sedikit pun, Himari dengan entengnya membuang karung yang berisi mayat Takauji itu ke tengah hutan layaknya membuang onggokan sampah. Begitulah akhir hidup dari Takauji, seorang pemerkosa, di tangan sang ratu kunoichi itu.

Postingan populer dari blog ini

Disiksa 4 Sekawan (Bagian 3)

Disiksa 4 Sekawan (Bagian 4)

Himari Sang Ratu Kunoichi (Bagian 3)