Fuko dan Furuta (Bagian 1)

Ada seorang wanita pembunuh bayaran yang sangat terkenal di dunia underground Jepang. Wajahnya sangat cantik. Rambutnya panjang dan berwarna hitam. Secara penampilan, dia terlihat benar-benar seperti wanita karir.

Namun siapa sangka, di balik figurnya, dia adalah seorang wanita bengis yang menyiksa korbannya sampai mati. Dia sangat ahli dalam menutupi jejaknya karena semua korbannya disimpan di ruangan bawah tanah yang sangat tersembunyi, jauh dari peradaban manusia. Bahkan klien-klien yang memakai jasanya tidak pernah tahu tempat persembunyiannya. Ketika bertransaksi pun, dia selalu memakai topeng.  Dia teramat rapi dan misterius dalam melakukan pekerjaannya. Namanya pun selalu memakai alias dengan dokumen palsu sehingga amat sulit dilacak.

Kali ini, ada seorang klien tanpa nama yang ingin menyingkirkan lawan bisnisnya yang bernama Kenichiro. Melalui kontak dunia gelap, dia berhasil merekrut wanita pembunuh tersebut. Setelah uang 10 juta yen diterimanya di dalam koper, dia mulai melakukan pekerjaannya. Dalam rencana awal, wanita ini memalsukan semua keterangan dirinya. Dia memakai nama samaran Fuko dalam melakukan aksinya. Dia mengatur pertemuan bisnis palsu dengan Kenichiro di sebuah restoran shabu-shabu di Kyoto dengan modus berpura-pura menawarkan pembukaan bisnis baru.

Di tengah pembicaraan mereka, ketika Kenichiro lengah, Fuko memasukkan ke dalam sup Kenichiro tablet perangsang super yang selalu dia bawa dalam aksinya. Tablet itu cepat larut dengan cairan dan bila masuk ke tubuh akan membuat hormon testoteron dan produksi sperma pria meningkat sampai ke batas yang berbahaya.

Benar saja, setelah selesai menghabiskan sup itu, Kenichiro langsung merasa pusing dan libidonya memuncak. Dia tidak bisa konsentrasi lagi membahas bisnisnya.

Fuko yang sudah tahu kondisi korbannya pun tersenyum jahat. Dia melakukan gerakan isyarat untuk mengajak Kenichiro bercinta setelah pertemuan ini. Kenichiro sudah tidak tahan lagi. Orgasmenya sudah di ujung tanduk. Tanpa menunggu lagi, dia langsung membayar dan meninggalkan restoran itu. Dia lalu mengajak Fuko untuk masuk ke mobilnya. Kenichiro ingin segera bercinta dengan Fuko di hotel terdekat.

Fuko ikut ke dalam mobil Kenichiro. Di jalan, Kenichiro yang sudah sangat bernafsu menggerayangi tubuh Fuko. Sambil menyetir, tangan kiri Kenichiro langsung meraba-raba lubang kewanitaan Fuko. Kenichiro dengan puas menggerayangi selangkangan Fuko. Dia tidak merasa heran Fuko diam saja sepanjang perjalanan dan sama sekali tidak bereaksi oleh rangsangan Kenichiro. Pria malang tersebut tidak tahu bahwa dirinya akan disiksa sampai mati oleh wanita di sebelahnya itu.

Sesampainya di hotel, Kenichiro segera memesan kamar. Di dalam kamar, Kenichiro yang sudah kesetanan segera bersiap melepaskan pakaiannya. Fuko yang tidak mau melakukan persetubuhan dengan korbannya ini, dengan cepat memasukkan pil kantuk dosis tinggi ke dalam mulutya dan langsung mencium bibir Kenchiro dan bercumbu dengannya. Tanpa disadari Kenichiro, Fuko memasukkan pil kantuk tersebut dari mulutnya ke dalam mulut Kenichiro dan membuat Kenichiro menelannya. Selesai bercumbu, efek pil itu langsung bekerja dan membuat Kenichiro jatuh tertidur.

Fuko: Hahaha!! Elu kira memek gua mau menerima titit busuk macam elu. Ayo ikut gua ke kuburan elu. Gua mau have fun dulu sebelum elu mati.

Fuko lalu membopong Kenichiro ke dalam mobilnya. Seluruh dokumen mereka dan koper Kenichiro juga ikut dibawanya ke dalam mobil Kenichiro. Fuko pun mengendarai mobil Kenchiro sampai jauh ke luar kota. 

Sekarang mereka memasuki hutan liar di dekat gunung. Wilayah ini belum tersentuh sama sekali oleh manusia. Sesampainya di lokasi, Fuko turun dari mobil sambil membopong Kenchiro yang masih tertidur. Obat tidur tersebut akan membuat korbannya tertidur pulas selama 12 jam lebih.

Di sana sudah menunggu seorang anak perempuan dengan motor fukuda di sebelahnya. Di bak fukuda itu ada seperangkat dinamit untuk meledakkan mobil Kenichiro dengan tujuan menghilangkan jejak. 

Segera setelah Fuko menurunkan Kenichiro, dia dan anak perempuan itu memasang dinamit itu dan meledakkan mobil tersebut sampai hancur berkeping-keping beserta seluruh dokumen di dalamnya. Setelah itu, mereka menaruh Kenchiro ke dalam bak fukuda itu. Anak kecil itu ikut duduk di atas bak fukuda itu. Fuko lalu menstarter dan mengendarai motor fukuda itu memecah kesunyian hutan tersebut. Mereka meluncur ke tempat persembunyian mereka untuk mengeksekusi Kenichiro di sana.

Sekitar setengah jam berkendara, sampailah mereka di depan suatu tebing curam. Mereka lalu turun dari motor tersebut. Fuko mulai mengetuk-ngetuk tanah. Rupanya tanah itu tidak padat. Bahkan itu bukanlah tanah, tapi rupanya pintu menuju ke suatu ruangan bawah tanah. 

Fuko menarik utas tali kecil tersembunyi yang menyembul sehingga terbukalah pintu itu ke atas. Ketika terbuka, di depan mereka ada semacam landasan untuk menuju ruangan bawah tanah tempat Fuko dan anak kecil itu tinggal. Mereka mengendarai motor fukuda itu masuk ke dalam ruangan bawah tanah itu.

Interior di dalamnya terlihat indah layaknya rumah biasa. Dindingnya terbuat dari bebatuan kali. Atapnya pun cukup tinggi. Ada dapur, 2 kamar tidur, wc, ruang makan, tempat bersantai, dan satu ruangan luas semacam gudang. Semua furnitur juga lengkap, ada pintu, kabinet, sofa, lemari, ranjang, meja, kursi, toilet jongkok, pot bunga, tatami dan lainnya. Tapi tidak ada TV atau radio di sana. Bahkan memang tidak ada listrik di sana. 

Pengganti kulkas adalah lemari pengawet yang penuh garam tempat mereka menyimpan makanan, dan ada banyak sekali lilin di sana sebagai alat penerangan. Satu-satunya alat komunikasi hanyalah beberapa walkie talkie yang ada di atas meja makan. Sirkulasi udara adalah melalui pori-pori ventilasi di atas. Untuk air, mereka memakai sumur di wc yang mereka gali menuju ke sumber air.

Mereka pun menurunkan Kenichiro dari bak motor fukuda itu. Setelah itu Fuko dibantu anak kecil itu melucuti semua pakaian Kenichiro sampai telanjang bulat. Terlihat penisnya masih mengacung walau Kenichiro sedang tertidur pulas. Semua pakaian Kenichiro pun dibakar dengan api lilin sampai habis.

Mereka lalu membopong tubuh bugil Kenichiro ke suatu ruangan lain yang gelap semacam gudang. Mereka mengikat kedua tangan dan kaki Kenichiro dengan rantai lalu meninggalkannya di sana.

Postingan populer dari blog ini

Empat Wanita Iblis (Bagian 2 - Tamat)

Disiksa 4 Sekawan (Bagian 3)

Empat Wanita Iblis (Bagian 1)