Fuko dan Furuta (Bagian 3)
Berjam-jam Kenichiro menunggu di
kegelapan ruangan tersebut. Dia berpikir dirinya akan mati kelaparan di sini.
Dia sudah tidak makan dan minum sejak dari restoran shabu-shabu itu.
Tiba-tiba, pintu ruangan tersebut
terbuka. Masuklah anak kecil yang waktu itu menjemput Fuko dengan motor Fukuda.
Anak kecil ini bernama Furuta. Usianya masih beranjak ke 8 tahun. Wajahnya terlihat mirip dengan Fuko.
Dia adalah anak Fuko dari hasil seks
dengan korban pertamanya. Setelah melahirkan Furuta, Fuko selalu meminum pil pencegah kehamilan sebelum melakukan aksinya. Melalui Furuta, Fuko merasa perlu ada yang
meneruskan pekerjaannya suatu saat nanti. Dia melahirkan Furuta seorang diri di
tengah hutan tanpa bantuan bidan atau rumah sakit. Furuta pun sedari lahir hanya
tinggal di hutan tersebut. Fuko sendiri yang mendidiknya. Sejak kecil, Furuta sudah melihat bagaimana
mommy-nya menyiksa pria.
Furuta mendekat ke arah
Kenichiro. Ketika sudah dekat, barulah Kenichiro sadar badan Furuta tidak tertutup sehelai benang pun. Dada Furuta masih rata, tapi lekuk tubuhnya sudah hampir
seperti wanita dewasa. Di liang kemaluan Furuta, tertancap dildo ukuran dewasa
yang sedang bergetar. Anehnya, ekspresi Furuta seperti tidak merasakan apa-apa.
Furuta: Paman, perkenalkan nama
saya Furuta. Mommy sedang keluar ke kota untuk mencari mangsa lain. Sekarang paman hanya
berdua denganku saja di sini. Saya disuruh mommy melepaskan rantai paman karena
mommy akan mengeksekusi seorang paman yang lain di sini nanti. Paman harusnya sudah
waktunya mati tapi rupanya masih hidup.
Kenichiro terkejut. Furuta masih terlihat kecil, mungkin masih belum sampai 10 tahun di pikiran Kenichiro. Tapi kata-katanya
tidak terdengar seperti anak kecil. Dalam pikiran Kenichiro terbersit dirinya
akan disiksa oleh anak kecil di depannya ini. Dia menggeleng-gelengkan
kepalanya sambil memberi isyarat Furuta untuk melepas rantai dan penyumbat
mulutnya.
Furuta: Paman, sebelum mommy
datang, paman sudah harus menjadi mayat. Furuta sudah lama tidak bercinta.
Paman terakhir yang Furuta setubuhi sudah lebih dari 1 tahun yang lalu. Paman
yang dulu sudah mati oleh mommy, tapi kemaluan si paman masih tegak jadi bisa
Furuta setubuhi.
Kenichiro bergidik ngeri
mendengar ucapan anak kecil di depannya ini. Dia menangis di depan Furuta
sambil mulutnya menggumam minta dilepaskan. Kepalanya terus menggeleng dan
matanya meminta rasa kasihan Furuta.
Furuta tidak mempedulikan
permohonan Kenichiro. Dia melepaskan dildo yang tadi tertancap di kemaluannya
dan tanpa ragu menyumpalkannya ke dalam mulut Kenichiro yang berisi celana
dalam tersebut.
Kenichiro tersedak hebat. Furuta
rupanya sama bengisnya dengan Fuko ibunya. Celana dalam itu dipaksa setengah
masuk ke kerongkongan Kenichiro. Dirinya berusaha menghirup oksigen dari
sela-sela kolor di kerongkongannya. Sekarang dildo yang bergetar itu sudah
tertancap di mulut Kenichiro beserta kolor yang menyangkut di kerongkongannya. Terlihat jelas ekspresi kesakitan Kenichiro di
setiap getaran dildo itu.
Furuta ingin segera merasakan
batang penis Kenichiro di dalam vaginanya. Furuta lalu berjongkok dan tangan
kanannya meraih batang penis Kenichiro. Dikocoknya batang penis Kenichiro agar
tegak. Kenichiro kaget anak sekecil Furuta sudah sangat ahli melakukan hal ini.
Tangannya yang kecil sangat pas ukurannya dengan penis Kenichiro yang sudah
sangat loyo. Namun, setelah beberapa lama memompa penis Kenichiro, Furuta
kecewa penis Kenichiro tidak kunjung tegang.
Furuta: Penis paman sudah loyo.
Furuta tidak bisa menyetubuhi paman kalau begini. Supaya penis paman bisa
tegak, Furuta akan berikan obat kuat.
Furuta pun berdiri dan menuju ke
meja di sebelah Kenichiro. Dia mengambil toples yang berisi obat kuat yang dulu
diberikan Fuko di restoran shabu-shabu, lalu menyodorkannya pada Kenichiro.
Furuta: Ayo minum ini semua
paman.
Kenichiro bergidik ngeri. Dia
meronta-ronta kesetanan agar Furuta tidak menuangkan kapsul tersebut ke dalam
mulutnya. Furuta tiba-tiba berdiri lagi dan mengambil alat setrum dari meja tersebut
dan menyetrum wajah Kenichi.
Kenichiro: MMMFF!!
Furuta: Diam ya paman kalau tidak
mau disetrum!
Kenichiro pun seketika lemas karena
efek kejut listrik itu. Furuta terus menyetrum semua bagian tubuh Kenichiro.
Mata, mulut, telinga, pentil, dan penis Kenichiro tidak luput dari setruman
setiap kali Kenichiro bergerak atau berteriak. Setelah lebih dari 20 kali
disetrum, Kenichiro sudah sangat lemas dan takut untuk bahkan mengedipkan mata
sekalipun.
Furuta: Furuta akan menuangkan
seluruh toples ini. Diam ya paman. Penis paman akan Furuta setrum kalau paman bergerak.
Furuta lalu menarik keluar kolor dan
dildo dari mulut Kenichiro dan menuangkan seluruh isi toples itu ke dalam mulut
Kenichiro. Total ada 30 butir kapsul yang dipaksa Furuta untuk ditelan Kenichiro. Setelah semua kapsul
tertelan, Furuta lalu kembali menyumpal kolor dan dildo itu kembali ke mulut
Kenichiro.
Tidak perlu waktu lama, obat
perangsang tersebut langsung bekerja. Kenichiro merasakan aliran darahnya
sangat cepat dan produksi spermanya sangat terasa memenuhi biji pelirnya yang
sudah hancur itu. Batangnya yang patah perlahan tegang.
Kenichiro langsung lupa dengan rasa sakit di penis dan mulutnya. Pikirannya langsung sangat
bernafsu dengan anak kecil di depannya. Badannya meronta-ronta dan pinggulnya
mendekat pada Furuta.
Kenichiro: OOOOHHH!! OOHHH!! MFFFF!!
Kenichiro merasakan nafsu seks yang
belum pernah dia rasakan sebelumnya. Jantungnya berdebar hebat sampai terasa
akan meledak.
Furuta: Hihihi… paman sudah tidak
sabar ya bercinta dengan Furuta.
Karena begitu banyaknya obat yang
ditelannya, libido Kenichiro menjadi terlampau ekstrim. Dia pun
menggeleng-gelengkan kepalanya dan menjerit nikmat. Kenichiro mendadak klimaks
tanpa Furuta menyentuhnya. Air maninya luber keluar bercampur sedikit darah. Tapi
batang penisnya tidak loyo.
Furuta melihat sperma dan darah
yang keluar dari lubang kemaluan Kenichiro dan merasa terangsang. Furuta sepertinya
sangat menyukai aroma sperma dan darah Kenichiro. Dia pun langsung jongkok dan
melakukan oral seks pada batang penis Kenchiro yang bengkok itu. Lidahnya menjilati habis sperma
dan darah yang luber dari kemaluan Kenichiro. Hanya beberapa menit disepong Furuta, Kenichiro pun ejakulasi kedua
kalinya, kali ini di dalam mulut Furuta.
Furuta: MMMMM… MMMM...
Furuta menelan habis sperma Kenihiro lalu lanjut menyedot batang Kenichiro yang sudah sensitif setelah ejakulasi. Hanya selang tidak
sampai semenit disepong Furuta, Kenichiro ejakulasi lagi untuk ketiga kalinya.
Kenichiro: MMHHHFF!! MMMFFFHH!! MMMFFFF!!
Furuta makin liar dan kuat menyepong batang penis tersebut. Kali ini Kenichiro sudah tidak merasakan nikmat, tapi sakit akibat penisnya sudah begitu sensitif setelah ejakulasi berkali-kali. Dari balik suara getaran dildo di mulutnya, dia memohon Furuta agar berhenti menyepongnya.
Sejak 3 kali ejakulasi sebelumnya, sekarang Kenichiro sudah 5 kali lagi ejakulasi. Kali ini lebih banyak darah yang muncrat ke dalam mulut Furuta. Dia meronta-ronta kesetanan sambil Furuta tidak melepaskan kulumannya dari batang Kenichiro.
Selang 10 menit menyepong, mulut kecil Furuta sekarang sudah penuh darah dan sperma Kenichiro. Furuta kadang tersedak ketika berusaha menelannya, namun Furuta sangat menikmati cairan lelaki Kenichiiro yang bercampur bau anyir darah.
Tidak ada tanda-tanda Furuta
berhenti menyepong Kenichiro. Tidak terhitung banyaknya air mani dan darah yang
menyemprot ke dalam mulut Furuta. Sambil menangis, Kenichiro terus memohon
Furuta untuk berhenti. Tapi Furuta sudah lupa diri dan terus menghisap penis
malang tersebut.
Akhirnya, 15 menit kemudian, Furuta
pun puas menyepong. Mulutnya belepotan sperma dan darah. Dalam selang waktu tersebut, Kenichiro ejakulasi 6 kali lagi. Kenichiro merasa sudah
hampir mati. Detak jantungnya sudah hampir datar. Dia tidak sanggup bersuara atau bergerak bahkan untuk
menggelengkan kepala. Tapi efek obat perangsang tersebut masih membuat penisnya
tegang dan keras walau setelah begitu banyak ejakulasi.
Furuta: Makasih ya paman buat
sperma paman. Sekarang ayo kita bercinta paman.
Kenichiro bergidik ngeri mendengar perkataan anak kecil itu.